Samarinda, Borneoupdate.com – Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi membuka secara resmi kegiatan Virtual Banking Expo 2020 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim dan Badan Musyawarah Perbankan Kaltim.
Acara yang akan berlangsung sejak 23-30 November 2020 ini dibuka secara virtual oleh Hadi Mulyadi dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono dan beberapa kepala cabang bank swasta dan pemerintah di Samarinda, pada Senin (23/11/2020).
“Virtual banking ini memudahkan beberapa urusan, juga memudahkan transaksi tunai ke non tunai yang dapat mewujudkan efisiensi, efektivitas dan transparansi. Cara ini juga merupakan bagian penting dalam memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dengan expo ini Wagub Kaltim membuktikan bahwa pelaku ekonomi di Kaltim tetap dapat berinovasi, berkreativitas dan tidak menyerah dengan keadaan. Di tengah situasi pandemi saat ini, ujarnya, membuktikan acara ini merupakan usaha agar tidak berhenti berkarya.
“Kepada pimpinan perbankan dan BUMD agar turut berkontribusi dalam peningkatan pelayanan kepada Usaha Menengah Kecil dan Mikro melalui Kredit Usaha Rakyat sebesar 20 persen, sehingga perekonomian Kaltim tidak ‘mandeg” dalam kuartal ketiga tahun ini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono mengatakan Bank Indonesia lembaga sebagai otoritas pembayaran selalu ingin mendorong transaksi-transaksi non tunai yang aman dan terpercaya.
Bank Indonesia, ujarnya, sudah memiliki cetak biru pembayaran hingga tahun 2025. Nantinya semua transaksi dari berbagai platform dan perbankkan serta financial technology (fintech) agar dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
“Kami juga terus meningkatkan pelayanan-pelayanan berbasis digital sesuai dengan visi Bank Indonesia yang baru yaitu BI Digital. Bagaimana era digital ini dan era pandemi ini dapat disiasati dengan berbagai strategi, sehingga digital banking dapat memenuhi segala kebutuhan.
Nantinya transaksi digital diharapkan dapat memenuhi kebutuhan transaksi di keuangan pemerintah, swasta, sekolah, kampus, tempat ibadah, dan UMKM, yang tetap memperhatikan aspek keamanan.
Dijelaskan Tutuk, dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, digital banking menjadi harapan agar dapat memutus rantai penularan Covid-19.
“Kami berharap percepatan ekonomi fiskal pemerintah baik di pusat maupun di daerah mampu mempercepat pemulihan ekonomi dalam mengatasi Covid-19 saat ini,” harap Tutuk.
Dalam Virtual Banking Expo 2020, akan diselenggarakan lomba lari virtual, bersepeda virtual, lomba desain, sosialisasi QRIS ke beberapa kota di Kaltim termasuk juga ke tempat ibadah serta hiburan dari grup music Jikustik.(YA)
Discussion about this post