Samarinda, Borneoupdate.com – Kabar duka yang tersiar di group WA PWI Kaltim yang disampaikan oleh Ketua PWI Provinsi Kalimantan Timur Endro S. Efendi tertulis “Innalillahi wa innaillahi rojiun.. telah berpulang ibunda mas Wiwit tercinta, Amenah Lestyana binti Djahid di RSU AWS pukul 19.30 wita…”.
Sontak saja mendapat tanggapan duka cita yang pertama dari Sahab, wartawan Samarinda Pos yang mengirimkan stiker “Semoga diterima amal ibadahnya, diampuni segala dosanya dan husnul khorimah, aamiin.”
Ungkapan serupa datang dari Awan (Selasar.com), dari Henny (Kaltim Post Group), Syarifuddin (Anggota DPRD Kab. Kutai Kartanegara), disusul Samsul Arifin (Humas Pemprov Kaltim).
Ucapan juga datang dari Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, yang menyatakan turut berduka cita yang mendalam, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Demikian juga ucapan datang dari Wartawan Senior Kalimantan Timur Syafril Teha Nor yang mendoakan Almarhumah. Disusul ucapan dari Ludia Sampe (Wartawan Senior Samarinda Pos), Maturidi (Mantan Ketua PWI Prov Kaltim), Teguh (PWI Balikpapan), Desman (PWI Kutai Kartanegara), Sumarsono (AMSI Kaltim), Maman Saputra (Wartawan senior di Balikpapan), Henry Situmorang.
Ucapan dan doa juga disampaikan Intoniswan (ketua DKP PWI Kaltim), Moh Najib (KPU Samarinda), Wardi (Humas pemkab Kutai Timur), Lukman (Detak Kaltim), Puan Jaya (Humas Kaltim), Imam Santoso (PWI Kota Balikpapan), HM Lukman (Humas PDAM Kota Samarinda), Sabir Ibrahim (wartawan Kaltim Post).
Kepergian Amanah Lestyana binti Djahid merupakan duka yang mendalam bagi Wiwid Marhaendra Wijaya (Sekretaris PWI Kaltim, dan juga Pemimpin Perusahaan Vivaborneo.com). Sejak menurunnya kesehatan, Amanah dirawat di ruang Cempaka Rumah Sakit Wahab Syahranie Samarinda, sejak 20 Juni 2020 lalu, karena kondisi kesehatan menurun.
Sudah maksimal petugas medis menanganinya, mulai di biopsy, karena ada dugaan kanker di perut.
Tanggal 10 Juli direncakan operasi perut untuk pasang selang, namun karena dokter bidang anestesi angkat tangan gak berani melakukan pembiusan. Perkembangan semakin memburuk tanggal 15 Juli kaki dan tangan kiri sudah tidak bisa digerakan, dan kondisi semakin kritis sejak Jum’at pagi.
Sabtu, 18 Juli pukul 18.53 dikabarkan kondisi semakin kritis, dan kasih sayang Allah memanggilnya kurang lebih pukul 19.47 wita “kullu nafsing zaaa`iqotul-mauut, wa nabluukum bisy-syarri wal-khoiri fitnah, wa ilainaa turja’uun (setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.) QS. Al-Anbiya 21: Ayat 35.
Kini bidadari itu akan dikebumikan di Pemakaman Muslim Pinang Seribu bayur Samarinda, pada Ahad, 19 Juli 2020 pukul 10.00 wita.
Selamat jalan Ibu Amanah, ibu yang mengasuh ketiga anaknya penuh dengan kasih sayang. Semoga Allah curahkan kasih sayangNYA sebagaimana engkau telah curahkan kasih sayang kepada anak-anak yang sholeh-sholehah.(Oke)
Discussion about this post