Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan menginisiasi pembentukan kelompok kerja (Pokja) pengupasan lahan. Hal ini sebagai upaya menyelesaikan dampak lingkungan akibat aktivitas tersebut. Di mana hingga kini titik banjir yang baru terus bermunculan. Meski pemerintah cukup berhasil mengurangi jumlah titiknya.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri mengatakan keberadaan pokja merupakan upaya terpadu dalam penanggulangan banjir. Terutama keluhan kesulitan penertiban oleh pihak Satpol PP yang terungkap saat rapat koordinasi. Termasuk evaluasi terhadap proses perizinan pengembang yang ada di kota minyak.
“Saya tidak tahu berapa titik banjir saat ini. Tapi setahu saya lebih dari 30 titik. Yang jelas kami sangat serius. Makanya setiap Selasa kami kumpul dan turun bersama ke lapangan,” ujarnya usai RDP di gedung DPRD Balikpapan, Senin (18/07).
Khusus Satpol PP, lanjut Alwi, pihaknya menginginkan penertiban yang lebih tegas di lapangan. Khususnya tentang keterlibatan oknum aparat sebagai beking proyek galian C. Sebab pemerintah bisa berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Agar penertiban bisa berlangsung sesuai aturan.
“Jangan cuma tajam di bawah tumpul di atas. Ada pengupasan lahan. Di situ ada oknum baik aparat atau orgasme yang menjaga mereka malah balik kanan. Giliran PKL malah garang. Kan kita ada forkopimda. Ada Polres dan Kodim. Bahkan Polda dan Kodam. Kan tinggal koordinasi saja,” tuturnya lagi.
Selain itu, menurut Alwi, penanggulangan banjir memerlukan tindakan yang menyeluruh. Pemerintah sebagai pemegang perizinan bukan sekedar mengeluarkan surat. Tapi juga wajib melakukan pengawasan ketat di lapangan. Sehingga surat izin dan kegiatan tidak bertentangan. Bahkan sampai merugikan karena berdampak penambahan titik banjir.
“Yang jelas kalau ada pembiaran saya tidak tahu lagi bagaimana ke depannya. Jadi kami setelah RDP ini langsung turun ke lapangan. Rencana ada 4-5 titik kita datangi. Intinya kita perlu penanganan yang menyeluruh soal banjir. Mulai perizinan sampai pengawasan di lapangan,” tandasnya. (FAD)
Discussion about this post