Balikpapan, Borneoupdate.com – Keberadaan tumpukan pipa di tepi jalan raya mengundang perhatian dari DPRD Balikpapan. Pasalnya pipa proyek strategis nasional dari Perusahaan Gas Negara (PGN) Solution itu memakan badan jalan. Otomatis luasan jalan menjadi berkurang dan berakibat kemacetan di jam-jam sibuk kendaraan.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Syukri Wahid mengatakan pelaksanaan proyek tetap wajib memenuhi standar keamanan dan kenyamanan lingkungan. Di mana barang proyek tidak boleh mengganggu ketertiban umum. Namun faktanya tumpukan pipa gas yang belum terpasang berakibat penyempitan pada badan jalan.
“Kita minta untuk sementara waktu jika belum melakukan pemasangan lebih baik jangan di situ. Taruh saja di tempat yang lebih aman. Bisa ditaruh dekat di SPBG, jangan disitu,” ujarnya kepada wartawan di kantor DPRD Balikpapan.
Pihak DPRD, lanjut Syukri, sudah membahas persoalan izin dampak lingkungan dan aspek safety pipa gas. Apalagi cakupan proyek ini cukup luas yakni dari Kukar ke Balikpapan. Hampir sepanjang jalan Soekarno-Hatta termasuk bagian dari pelaksanaan proyek. Bahkan di sepanjang tepi jalan turunan Muara Rapak juga terdapat tumpukkan pipa.
“Kita saja bukan orang teknis tahu, lihat aspek safety nya gimana. Jangan disitu meletakkannya, lebih baik penyambungannya di SPBG. Jangan sampai ada korban seperti kecelakaan di Samboja, Kukar, yang nabrak pipa,” tuturnya lagi.
Syukri meminta PGN segera menyelesaikan persoalan tumpukan pipa proyek ini. Mengingat dampaknya berakibat pada kemacetan di sejumlah titik pada jam sibuk kendaraan. Di samping penutupan kembali terhadap bekas galian di tepi jalan. Padahal beberapa titik jalan baru saja selesai pemeliharaan dengan menggunakan APBD Provinsi Kaltim.
“Enak betul naruh numpang di situ hampir satu bulan. Kita ini mempertimbangkan aspek safety-nya untuk warga. Apalagi kita yang dapil utara tiap hari lewat situ disajikan dengan kemacetan. Intinya aspek keamanan, disiplin SOP, kedalaman pipa. Itu yang lebih penting,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post