Balikpapan, Borneoupdate.com – Selesai melaksanakan kegiatan groundbreaking Gedung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu fasilitas kesehatan di Kota Balikpapan. Kali ini, Ghufron beserta rombongan meninjau pelaksanaan program JKN di Klinik Ibu Sina Rapak Balikpapan.
“Kunjungan kami kesini bermaksud untuk melihat secara langsung bagaimana layanan di fasilitas kesehatan bagi peserta JKN. Apakah digitalisasi sistem secara online sudah dilaksanakan di fasilitas kesehatan atau belum, jika belum kan bisa kami diskusikan bersama apa kendalanya. Selain itu ini juga bisa jadi kesempatan untuk bertemu langsung dengan peserta JKN maupun para petugas medis yang setiap harinya melayani peserta kami (peserta program JKN). Tadi juga kami mendengar langsung dari salah satu peserta bahwa beliau sudah merasa puas sebagai peserta JKN, karena ia telah mendapatkan layanan yang baik dan selama berobat tidak pernah mengeluarkan biaya sedikitpun,” papar Ghufron.
Kedatangan rombongan BPJS Kesehatan disambut baik oleh Direktur Klinik Ibnu Sina Balikpapan, dr. Hadi Yuniarko. Ia mendampingi Ghufron saat mengunjungi beberapa ruangan mulai dari area layanan pendaftaran, poli dokter umum, poli gigi hingga laboratorium. Pimpinan Klinik Ibnu Sina Kota Balikpapan ini menyampaikan pada Ghufron bahwa sampai dengan Februari 2024 telah terdaftar sebanyak 50.461 peserta JKN di Klinik Ibnu Sina Balikpapan.
Dalam kunjungannya, Ghufron mendapat apresiasi dari salah satu dokter umum yang menyambutnya di Klinik Ibnu Sina Balikpapan, dr. Gita Amelia terkait aplikasi i-Care JKN. Menurutnya, aplikasi tersebut sangat membantu dalam melayani pasien karena tersedianya riwayat pelayanan kesehatan pasien selama satu tahun kebelakang.
“Aplikasi i-care jkn sangat memudahkan, kita bisa melihat riwayat pelayanan peserta sebelumnya baik di FKTP maupun di FKRTL, seperti riwayat berobat sebelumnya, apakah pernah rawat inap, apakah pasien kami pernah berkunjung ke faskes lain itu bisa terlihat dan hal tersebut membuat pekerjaan kami lebih efisien,” jelas dr. Gita.
Terlebih lagi, Ghufron menambahkan akan ada peningkatan fitur i-Care JKN. Dimana nantinya akan ada kolom tambahan yang akan menambah informasi guna mempermudah para dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien JKN.
Selain itu, dr. Gita juga memberi saran dan masukan mengenai perbaikan aplikasi Mobile JKN untuk fasilitas kesehatan. Menurutnya masih terdapat kendala teknis dalam melayani peserta JKN seperti kendala notifikasi dan riwayat chat yang tidak muncul. Menanggapi hal tersebut, Ghufron menyambutnya dengan positif. Ia beserta seluruh tim dari BPJS Kesehatan siap untuk terus melakukan perbaikan demi meningkatkan kualitas layanan bagi peserta JKN.
Sebagai orang nomor satu di BPJS Kesehatan, Ghufron memiliki tugas besar untuk memastikan program JKN berjalan baik. Mendengarkan saran perbaikan dari dokter dapat menjadi langkah bijak untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diberikan untuk peserta JKN. Dokter sebagai tenaga medis yang menjadi garda utama dalam memberikan pelayanan terhadap peserta memiliki pengalaman dan pengetahuan berharga tentang kondisi di lapangan. Hal ini memungkinkan untuk mengidentifikasi permasalahan yang mungkin terjadi dan mencari solusi yang tepat guna, bahkan untuk merumuskan kebijakan dan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Dengan demikian, langkah proaktif Direktur Utama BPJS Kesehatan untuk terjun ke lapangan merupakan upaya yang positif dalam memastikan bahwa masyarakat Indonesia khususnya peserta JKN mendapatkan layanan kesehatan yang mudah, cepat dan setara. (*)
Discussion about this post