Balikpapan, Borneoupdate.com – Target pengerjaan pembangunan sekolah terpadu di Kompleks Perumahan Balikpapan Regency, Balikpapan Selatan, mengalami keterlambatan. Hal ini membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) sebagai pengguna mendesak kontraktor memperbaiki kinerja di lapangan.
Kepala Disdikbud Kota Balikpapan Irvan Taufik mengatakan pihaknya akan terus memantau progres proyek pembangunan sekolah tersebut. Sembari berharap pelaksana pembangunan mampu mengejar target yang belum tercapai. Di mana prosentase pengerjaan seharusnya sudah mencapai di atas 20 persen.
“Memang proyek tersebut mengalami keterlambatan atau deviasi. Tapi kami terus evaluasi. Kami tetap optimistis sebelum bulan Desember pengerjaan proyek tersebut rampung,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (24/05).
Untuk saat ini, lanjut Irvan, progres pembangunan seharusnya berada di angka 30 persen. Untuk itu pihak pemerintah bakal melakukan Show Case Meeting (SCM) dan memanggil pihak kontraktor. Pokok bahasannya tentu terkait rincian realisasi pembangunan dan target yang harus tercapai. Jika tidak tercapai maka kontraktor akan mendapatkan surat peringatan.
“Jadi memang saat ini targetnya 28 sampai 30 persen. Akan tetapi capaiannya masih berkisar 22 persen. Karena progresnya harus sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Jika deviasi di atas 10 persen nanti ada peringatan,” tuturnya lagi.
Irvan meminta pihak kontraktor membuktikan kinerjanya dengan mengejar deviasi pemangunan tersebut. Sebab pembangunan sekolah terpadu itu menghabiskan anggaran yang cukup besar. Yakni sekitar Rp 33 miliar dengan target penyelesaian di bulan Desember 2023 ini.
“Yang jelas nilai angka proyek yang terbilang cukup besar. Untuk anggaran proyek pembangunan sekolah terpadu tersebut menggunakan anggaran sekitar Rp 33 miliar sekian,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post