PPU, Borneoupdate.com – DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memberikan apresiasi terhadap upaya menjaga kestabilan bahan pokok. Terutama saat bulan Ramadan dan menjelang lebaran. Di mana pada perayaan hari besar keagamaan Islam itu biasa terjadi kenaikan permintaan di pasaran.
Anggota DPRD Kabupaten PPU, Sujiati menilai pemerintah setempat sudah berupaya maksimal menjamin ketersediaan kebutuhan bahan pokok. Bahkan sejak menjelang Ramadan hingga lebaran tahun ini. Hal itu terkait kenaikan harga pada beberapa komoditi yang terjadi menyusul kenaikan permintaan di bulan puasa.
Di sisi lain, lanjutnya, daya beli masyarakat biasanya meningkat di bulan Ramadan hingga lebaran. Di mana tingkat konsumsi untuk mempersiapkan ibadah wajib itu biasanya cenderung meningkat. Namun pemerintah setempat sudah mengantisipasi ketersediaan barang dan pergerakan harga. Terutama dengan adanya potensi kelangkaan komoditi di pasaran.
“Sebetulnya kita jangan fokus pada komoditi saja. Biasanya di puasa dan lebaran tentu kebutuhan terhadap bahan pokok akan meningkat. Itu juga harus jadi fokus kita semua, “ ujarnya kepada wartawan, Jumat (05/04).
Menurut Sujiati, pemerintah setempat sudah serius mengawal ketersediaan kebutuhan bahan pokok. Khususnya untuk mengendalikan harga di pasaran. Meskipun pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan satu harga terhadap sejumlah komoditi. Namun fakta di lapangan menunjukkan warga masih kesulitan melakukan pembelian.
“Kebutuhan sembako tadi harus kita amankan distribusinya. Kita pantau harganya. Kita minta instansi teknis sudah mempersiapkan rencana mengendalikan harga kebutuhan pokok di pasaran, saat bulan ramadhan hingga lebaran tahun ini,” tuturnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskukmperindag) PPU, Margono Hadisutanto mengaku harga sembilan bahan pokok di pasar cenderung stabil. Hal itu setelah pemerintah melakukan beberapa operasi pasar (OP) murah di sejumlah titik. “Kemarin sempat ada OP di beberapa Kelurahan yang ada di Kecamatan penajam ini, agar tidak ada spekulan,” ucapnya.
Selain itu, tambah Margono, distribusi barang ke pasar masih terbilang lancar dan aman. Kondisi ini menunjukkan penerapan OP dapat menyeimbangkan harga yang ada di pasaran. “Paling tidak OP kita sudah cukup efektif menjadi penyeimbang harga,” tambahnya. (SUS/adv)
Discussion about this post