Balikpapan, Borneoupdate.com – Dinas Perhubungan Kota Balikpapan kembali mengkaji pengadaan transportasi massal. Hal itu sebagai upaya menghadapi potensi kemacetan lalu lintas di kota minyak. Di mana kota ini menjadi daerah penyangga ibu kota negara (IKN) Nusantara yang bakal beroperasi pada Agustus mendatang.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra mengatakan pihaknya berencana menerapkan uji coba angkutan massal di tahun ini. Karena tingkat kemacetan menunjukkan angka peningkatan. Apalagi kota ini mengalami keterbatasan ruas jalan yang berhadapan dengan kenaikan jumlah kendaraan.
“Kita menargetkan sistem akuntan massal itu bisa terealisasi pada tahun 2025. Tentu harus ada dukungan warga untuk bisa beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum massal,” ujarnya, Senin (24/06).
Untuk itu, lanjut Adwar, pemerintah setempat terus berkoordinasi dengan badan otorita IKN dalam penyiapan transportasi massal. Agar ada sinergi dan kesesuaian rekayasa pengaturan lalu lintas di kedua belah pihak. Mengingat pemindahan IKN ke Kaltim berdampak terhadap pertambahan jumlah penduduk dan kendaraan. Di sisi lain pembangunan ruas jalan masih belum signifikan menekan potensi kemacetan.
“Tetap perlu sinergi sistem transportasi, yang ada di Balikpapan ataupun yang di IKN. Kan kita berbatasan langsung dengan daerah IKN. Jadi perlu ada sinergi yang berkesinambungan,” tuturnya lagi.
Sementara anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Nuhadi Saputra, menyebut sebenarnya di Kota Balikpapan tidak ada persoalan masalah kemacetan. Namun karena saat ini sedang banyak pembangunan peningkatan infrastruktur maka terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan tentu. Dirinya meyakini usai proyek-proyek terselesaikan akan ada pengurangan kemacetan di jam sibuk kendaraan.
“Tetap kita upayakan transportasi massal. Ini kita sudah mulai menggunakan angkutan massal pada koridor-koridor utama. Koridor-koridor utama itu adalah mulai dari Jalan jenderal Sudirman, Jalan Ahmad Yani Jalan Syarifuddin yoes, Jalan Soekarno Hatta, yang sudah ada dibangun korder-koridor yang sifatnya massal,” tambahnya. (SAN)
Discussion about this post