PPU, Borneoupdate.com – DPRD Kaupaten Penajam Paser Utara mendukung peningkatan kinerja satuan kerja di bidang pariwisata di akhir masa pandemi Covid-19. Meski harapan untuk meraup pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi tempat wisata masih sulit tercapai. Mengingat pemerintah pusat belum juga mencabut status Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di daerah.
Anggota DPRD Kabupaten PPU, Muhammad Bijak Ilhamdani menilai perlunya intensifikasi di lokasi pariwisata yang ada. Salah satunya pembangunan pusat kebudayaan. Di mana pusat kerajinan budaya ini akan menjadi tempat mempelajari kebudayaan masyarakat setempat. Termasuk menjadi edukasi bagi generasi muda terhadap sejarah budaya generasi terdahulu.
“Di PPU kan banyak seni dan budaya. Maka perlu ada tempat untuk belajar seni dan budaya. Harus ada di sana jadi orang ke sana itu bukan hanya mendatangi tempat wisata. Tapi ada juga daya tarik lain yang membuat orang mau kesana,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Bijak, saat ini pemerintah sudah memberikan relaksasi terhadap sektor pariwisata. Maka satuan kerja yang membidangi pariwisata harus mampu memaksimalkan potensi wisata yang ada. Apalagi mendekati pembangunan ibukota negara (IKN) yang baru. Sehingga pemerintah wajib membenahi sektor wisata lokal.
“Jadi kami sudah memberikan masukan supaya pariwisata yang ada mampu menarik masyarakat dari luar daerah. Gunakan teknologi yang ada, untuk mempromosikan potensi wisata di wilayah PPU,” tambahnya. (ADV/ SAN)
Discussion about this post