Balikpapan, Borneoupdate.com – Robohnya rumah warga di pesisir Kota Balikpapan mendapatkan perhatian dari anggota dewan. Pasalnya ada tiga tempat yang menjadi lokasi rumah roboh. Yakni di Kelurahan Baru Tengah, Klandasan dan Manggar. Ketiga tempat ini merupakan wilayah pesisir kota minyak yang berada di teluk Balikpapan.
Menanggapi hal ini, anggota DPRD Kota Balikpapan, Kamaruddin Ibrahim mengingatkan perlunya kewaspadaan dari masyarakat. Meski penyebab rumah roboh ini cukup berbeda. Yakni karena angin kencang di musim selatan dan konstruksi bangunan yang sudah tidak kuat. Mengingat pemukiman di pesisir mayoritas menggunakan kayu.
“Kami minta tingkatkan kewaspadaan warga. Periksa kondisi bangunan rumahnya. Setidaknya sudah bersiap sedia dulu. Karena saya melihat memang bangunan-bangunan yang ada di pinggir laut kurang memenuhi standar,” ujarnya, Jumat (15/09).
Menurut Kamaruddin, beban konstruksi rumah warga ada juga yang sudah berubah. Seperti rumah yang dulunya kayu kemudian menjadi beton. Sementara penyangganya tetap menggunakan kayu seperti semula. Kondisi ini menjadikan beban bangunan tidak sesuai. Hal itu masih ditambah dengan keberadaan tiram yang memakan penyangga kayu rumah warga.
“Dari sisi konstruksinya penyangga-pengangganya itu kurang. Jadi berpotensi bisa roboh. Saya sendiri juga dulu di Kampung Baru tinggal di atas air. Cuma bangunan itu kita perkuat dengan memperbanyak ikatan suwai-suwainya,” tuturnya lagi.
Untuk itu, Kamaruddin meminta warga segera memperkuat konstruksi bangunan rumahnya. Terutama dengan memeriksa dan memperkuat tiang penyangga rumah. Sehingga insiden rumah roboh bisa dicegah sedini mungkin. Meski memang kondisi cuaca dan air laut cukup sulit untuk diprediksi.
“Kami imbau untuk memperkuat tiang-tiang penyangga rumahnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti rumah roboh dan lainnya,” tambahnya. (MAN)
Discussion about this post