Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan mengingatkan komitmen dalam penanggulangan persoalan banjir pada tahun 2024. Mengingat persoalan ini belum pernah tuntas terselesaikan sejak beberapa periode kepemimpinan kepala daerah di kota minyak.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle mengatakan, fokus utama penanganan banjir terletak pada ketersediaan anggaran. Meski secara umum anggaran yang tersedia cukup terbatas. Mengingat pemerintah pusat mengurangi dana transfer ke daerah karena pemasukan negara yang berkurang pada masa pandemi Covid-19.
“Kita inginnya alokasikan terus sampai banjirnya cepat tuntas. Tapi memang itu tergantung ada tidak anggarannya. Soalnya banyak juga keperluan pembangunan lainnya yang harus ada alokasinya,” ujarnya, Selasa (16/07).
Untuk itu, lanjut Sabaruddin, pihaknya bersama satuan kerja terkait berencana memfokuskan pembenahan daerah aliran sungai ampal dalam proyek penanggulangan banjir. Termasuk upaya pembebasan lahan warga yang terkena pelebaran sungai yang hingga kini belum tuntas.
“Tetap kami minta berhati-hati dalam menyelesaikan pembebasan lahan. Kan banyak juga kasus pengadaan lahan yang masuk ke pengadilan. Itu ada kasus Rumah Potong Unggas (RPU) dan lainnya. Boleh cepat tapi taat hukum,” tuturnya lagi.
Menurut Sabaruddin, penanganan banjir di Kota Balikpapan memerlukan solusi yang menyeluruh. Karena kota ini terus berkembang dengan adanya pengembangan hunian dan pembukaan lahan. Makanya penanggulangan banjir memerlukan keterlibatan mulai sektor hulu hingga hilir agar bisa segera tuntas.
“Kami minta semua pihak duduk bersama dalam penanganan banjir. Lama sudah kota ini banjir terus. Anggaran akan kita usahakan asal prosesnya benar dan tidak menimbulkan persoalan,” tambahnya. (SUS)
Discussion about this post