Balikpapan, Borneoupdate.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) terus berupaya mencegah terulangnya petugas lapangan yang meninggal dunia. Salah satunya dengan memperketat syarat kesehatan bagi petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS). Selain itu penyelenggara pemilu ini juga merancang metode dua panel penghitungan suara untuk Pemilu 2024.
Ketua Komisi I DPRD Balikpapan, Laisa Hamisah mengatakan pihaknya berfokus pada keselamatan jiwa petugas pemilu. Mengingat penyelenggaraan pemilu 2019 lalu menimbulkan korban jiwa. Apalagi petugas melakukan penghitungan suara pada pemilu presiden dan anggota legislatif.
“Kami minta semua petugas KPPS yang terlibat dapat tes kesehatan sebelum bertugas di hari H. Kita ingin pemilu sukses penyelenggaraan. Selamat juga petugasnya,” ujarnya, Senin (14/07).
Untuk itu, lanjut Laisa, DPRD bakal meminta langsung ke KPU terkait tes kesehatan petugas KPPS. Karena ini merupakan kewenangan dari KPU sebagai lembaga pelaksana Pemilu. Termasuk menjadi upaya pencegahan untuk menekan angka kematian seperti yang terjadi di Pemilu sebelumnya. Di mana ada 722 petugas KPPS meninggal dunia akibat kelelahan saat penghitungan suara pada Pemilu 2019.
“Kami juga mengingatkan KPU Kota Balikpapan. Agar anggota KPPS melakukan cek kesehatan. Ini untuk menghindari terulangnya agar tragedi meninggalnya ratusan KPPS di Pemilu 2024,” tuturnya lagi.
Menurut Laisa, kerja petugas KPPS pada pemilu tahun depan masih cukup berat. Meski KPU membagi sistem penghitungan suara menjadi dua panel. Yakni panel A yang bertugas menghitung suara pemilihan presiden, wakil presiden dan anggota DPD RI. Lalu ada panel B yang menghitung suara pemilihan anggota DPR RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten dan kota.
“Kita berharap kejadian serupa tidak terulang. Tinggal KPU sebagai penyelenggara juga memperhatikan kesehatan petugas KPPS di lapangan nantinya. Semoga mereka sehat semua,” tambahnya. (MAN)
Discussion about this post