Balikpapan, Borneoupdate.com – Kesemrawutan lokasi berjualan di kawasan pasar Pandansari masih menjadi perhatian anggota DPRD Kota Balikpapan. Terutama penempatan para pedagang pasca pembangunan ulang pasar. Di mana para pedagang lebih memilih menggelar dagangannya di badan jalan yang berakibat hampir 50 persen kios yang ada kosong.
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Suwanto mengatakan pihaknya sudah meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait melakukan verifikasi terhadap para pedagang yang saat ini berjualan di Pasar Pandansari. Sebab selama lebih dari sepuluh tahun, kondisi Pasar Pandan Sari justru semakin semrawut meski Pemerintah Kota Balikpapan telah membangun ulang bangunan pasar.
“Aspirasi pedagang, mereka mau saja pindah asalkan kondisinya nyaman. Soalnya ada juga pedagang yang sudah punya kios di dalam tapi tetap berjualan di luar, karena di dalam sepi,” ujarnya Kamis (06/07).
Menurut Suwanto untuk menyikapi kondisi lokasi berjualan para pedagang pasar pandansari yang semrawut ini, pihaknya sudah meminta dinas perdagangan segera melakukan pembenahan. Di antaranya membangun eskalator yang dapat menghubungkan hingga di lantai 3 agar memudahkan pembeli mendatangi tempat berjualan yang sudah diatur pemerintah.
“Kami masih tunggu realisasi kajian pembenahan pasar pandansari yang dilakukan OPD terkait. Jangan hanya cuma kajian dan pembahasan tanpa realisasi. Karena semrawut ini sudah berjalan 10 tahun tanpa solusi,” tuturnya lagi.
Suwanto berharap semua pihak dapat mendukung pembenahan pasar induk di Balikpapan ini. Apalagi pusat perbelanjaan sembilan bahan pokok ini berada di kota minyak. Padahal kota ini bakal menjadi kota penyangga Ibu Kota Negara (IKN). Maka pembenahan pasar induk itu harus segera terlaksana..
“Saya ingin relokasi semua pedagang ke dalam bangunan pasar dan tidak ada lagi yang berjualan di luar. Yang PKL juga ditertibkan biar tidak ada kecemburuan. Jadi mereka ini mau saja dipindahkan, asalkan kondisinya sama semuanya luar dalam,” tambahnya. (MAN)
Discussion about this post