PPU, Borneoupdate.com – DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara tetap optimis pemerintah setempat akan sanggup menjadi penyangga pangan ibukota negara (IKN) yang baru. Untuk itu, pihak legislatif meminta satuan kerja terkait memperhatikan ketersediaan lahan, pupuk bersubsidi dan kegiatan pertanian oleh warga.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten PPU, Wakidi menilai, jika pemerintah setempat tidak siap maka akan dimanfaatkan wilayah lain yang lebih siap. Padahal pangsa pasar terbuka lebar saat IKN terbentuk di daerah Kecamatan Sepaku. Dimana diperkirakan ada pertambahan 1,5 juta orang penduduk baru saat IKN direalisasikan oleh pemerintah pusat.
“Saya pikir kita harus punya ketahanan pangan dengan kondisi saat ini. Makanya dari sini kami mempertanyakan bagaimana mendongkrak bisa mencukupi kebutuhan pangan warga yang ada di IKN dan sekitarnya,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (12/07).
Menurut Wakidi pertanian di PPU saat ini memiliki luasan lahan sebesar 11.800 hektar. Artinya masih diperlukan perluasan lahan pertanian baru. Termasuk upaya pencegahan alih fungsi lahan menjadi perkebunan plasma yang masih terus terjadi. Di sisi lain pemerintah setempat harus memperhatikan kegagalan panen yang dialami petani.
“Kalau tidak dari sekarang, saat IKN nggak akan mungkin kita mencukupi kebutuhan pangan. Apalagi beberapa tahun terakhir kegagalan panen petani kita juga luar biasa. Hal ini tentunya tidak bisa ditangani sendiri oleh pemerintah di daerah,” tuturnya lagi.
Untuk itu, tambah Wakidi, pihaknya sudah menemui pemerintah pusat dan provinsi. Karena jika hanya mengandalkan pemerintah setempat dipastikan tidak akan mampu. Sehingga diperlukan dukungan dari pusat dalam upaya mempersiapkan pertanian di PPU menjadi penyangga pangan kawasan IKN yang akan dibangun.
“Makanya kita akan membawa persoalan ini ke pemerintah pusat dan provinsi. Terutama soal PPU sebagai penyangga pangan IKN. Kalau memang benar kita akan meminta suport Kementerian Pertanian terhadap petani di PPU. Khususnya menaikkan produktivitas pangannya,” pungkasnya. (ADV/ MAN)
Discussion about this post