Balikpapan, Borneoupdate.com – Persoalan ketersediaan air baku di Kota Balikpapan hingga kini belum juga mendapatkan solusi. Ada dua rencana yang sudah masuk dalam pembahasan. Yakni pemanfaatan Sungai Mahakam dan desalinasi air laut. Keduanya merupakan langkah strategis dalam upaya memenuhi kebutuhan air masyarakat.
Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah menyebut anggaran pipanisasi Sungai Mahakam lebih efisien dari pada desalinasi air laut. Meski hasil kajian kebutuhan anggarannya mencapai Rp 800 miliar. Namun biaya langganan air bagi masyarakat pengguna tetap terjangkau dengan kondisi ekonomi sekarang.
“Infonya nanti keperluan anggaran sekitar Rp 800 miliar untuk mewujudkan proyek ini. Berdasarkan informasi yang kami terima, nanti Pemerintah Provinsi Kaltim yang menanggung biaya pembangunan sistem pipanisasi melalui jalur tol,” ujarnya, Jumat (07/02).
Menurut Fauzi, pemanfaatan Sungai Mahakam jauh lebih efisien dibandingkan opsi lain seperti teknologi desalinasi air laut. Alasannya tentu persoalan kebutuhan investasi besar dan operasional mahal. Teknologi desalinasi jelas kurang cocok karena biaya produksi yang tinggi akan berdampak pada harga jual air yang membebani masyarakat.
Sementara dengan adanya pipanisasi yang terhubung langsung dari Sungai Mahakam, Fauzi optimis biaya produksi air dapat lebih terjangkau. Apalagi airnya sudah tawar dan tinggal proses pengolahan sebelum masuk ke sistem distribusi di Balikpapan. Tentunya harga jual ke masyarakat lebih ekonomi dan terjangkau.
“Jika sistem ini terealisasi, masyarakat Kota Balikpapan tidak lagi bergantung sepenuhnya pada sumber air lokal yang terbatas kapasitasnya. Solusi ini akan menjamin pasokan air bersih yang berkelanjutan,” tuturnya lagi.
Untuk itu, lanjut Fayzi, DPRD Kota Balikpapan akan terus mendorong percepatan realisasi proyek pipanisasi tersebut. Pihak DPRD siap berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan instansi terkait untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana. Mengingat proyek pemanfaatan air Sungai Mahakam menjadi langkah besar dalam mengatasi krisis air yang kerap melanda Balikpapan.
“Kami harap pemerintah daerah dan provinsi dapat bersinergi mendukung proyek vital ini. Kebutuhannya sudah sangat mendesak. Kita tahu daftar tunggu pelanggan air di kota ini saja sudah sangat panjang,” tambahnya. (SAN)
Discussion about this post