Samarinda, Borneoupdate,com – Pemerintah Kota Samarinda mengadakan Festival Tari Hudoq Kawit yang diselenggarakan di lapangan parkir Balai Kota Samarinda, Minggu, (22/11).
Upacara sakral khas Dayak Bahau ini diawali dengan ritual memberi makan Hudoq Kawit. Setelah itu ratusan penari Hudoq Kawit menari secara bersama diiringi dengan alunan bunyi gong dan bunyi-bunyian pengusir hama dan penyakit lainnya.
Biasanya Hudoq Kawit ditarikan ketika akan memasuki musim tanam ataupun menjelang panen raya. Tujuannya untuk mengusir hama tanaman baik yang terlihat seperti babi hutan, belalang, dan hama tanaman lainnya.
Namun, dalam tarian Hudoq Kawit yang diadakan oleh Pemkot Samarinda tahun ini, juga ditujukan untuk mengusir virus Korona agar dapat hilang dari tanah Samarinda dan bumi Kaltim secara keseluruhan.
Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang dalam sambutannya mengatakan kegiatan Hudoq Kawit tahun 2020 ini dilaksanakan dalam masa pandemi Covid-19, sehingga rangkaian acara dilakukan secara virtual dan sedikit penonton.
“Kami sengaja melaksanakan kegiatan ini dengan menyiarkannya di media sosial. Sehingga tidak menimbulkan kerumunan masyarakat. Begitupun dengan para penari, semuanya kita terapkan jaga jarak dan protoKol kesehatan lainnya,” ujarnya.Syaharie Jaang juga meminta kepada generasi muda Dayak Bahau untuk tetap berlatih walaupun pada masa pandemi Covid-19 ini. Menurutnya, tidak ada kendala yang dapat menghentikan kreatifitas untuk tetap berlatih, walaupun harus tetap menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan rajin mencuci tangan.
Wali Kota juga berharap, acara yang telah berlangsung beberapa tahun terakhir dapat dilaksanakan tahun depan dengan pandemi Covid-19 yang telah hilang.
“Jadi hari ini kita tidak saja menampilkan seni dan budaya. Tetapi kita juga berdoa pada Tuhan agar wabah Covid-19 ini dapat hilang dari Samarinda dan bumi Kalimantan Timur,” jelasnya.
Tak lupa, Wali Kota Samarinda juga berpesan agar masyarakat Dayak Bahau tidak mudah percaya dengan berita bohong dan berita yang beredar di media sosial.
“Jika menerima pesan di media sosial dan meragukan kebenarannya, hendaknya cukup disimpan dan (sebaiknya) dihapus saja. Jangan diteruskan kepada orang lain, karena kebenarannya tidak kita ketahui,” tegasnya.(YA)
Discussion about this post