Penajam, Borneoupdate.com – Viral adanya video yang beredar di media sosial yang menggambarkan dua orang Pasien Tanpa Gejala Positif Covid 19 asal Penajam Paser Utara yang di jemput petugas Medis berpakaian hazmat lengkap disebuah rumah di kawasan BDS 2 Kota Balikpapan, ditanggapi juru bicara Satgas Covid 19 PPU yang juga kepala rumah sakit Umum Daerah Ratu Aji Putri Botung dr.Grace Makisurat.
Grace menyampaikan, bahwa kedua OTG tersebut yakni seorang Wanita Berinisial J dan S berada di Kota Balikpapan atas rekomendasi dirinya atau sudah diizinkan, untuk menjalani swab mandiri.
“itu mereka minta izin sama saya untuk melakukan swab mandiri di Balikpapan, karena kan swab dari rumah sakit cukup lama. Nah karena bersangkutan punya mobil pribadi sendiri, kemudian di Balikpapan mereka akan tinggal dirumah kerabatnya yang kebetulan kosong tidak ada orang disana” jelas Grace.
Sementara terkait adanya isu kejadian pada Jumat lalu, Grace mengungkapkan bahwa apa yang terjadi itu adalah persoalan pribadi dan tidak ada kaitannya soal karantina.
Dan dijelaskan kembali oleh Grace, bahwa proses karantina tersebut bebas dan bisa ditentukan oleh Pasien Positif Covid 19.
“Terkait kejadian hari jumat kah itu, ah itu sebenarnya masalah pribadi tidak ada hubungannya dengan soal karantina. Orang karantina mandiri silahkan, dimana saja yang mana dia yakin bahwa dia benar benar melakukan karantina mandiri. Tidak dekat dengan orang yang tua atau dalam satu rumah ada banyak orang. Dan menurut bersangkutan dirumah itu tidak ada orang” papar Grace ke awak media.
Sementara itu, menampik adanya asumsi yang beredar dikalangan netizen bahwa tentang Penggerebekan terhadap dua OTG Yakni J dan S, Grace menyebutkan bahwa petugas Satgas Di Kota Balikpapan tidak melakukan penggerebekkan.
Dan sekali lagi, Grace memastikan bahwa peristiwa penjemputan tersebut adalah murni persoalan pribadi yang seharusnya sudah diluar ranahnya.
“Soal yang dikatakan penggerebekan, yang namanya satgas di Balikpapan gak pernah grebek ya, itu nampaknya urusan pribadi. Jadi saya sudah menelpon yang bersangkutan dia mengatakan bahwa ini murni urusan pribadi ibu saya minta maaf, minta maaf sama teman-teman rumah sakit. Karena nama rumah sakit teikut ikut” tutup Grace Menirukan suara salah satu OTG disebrang telpon, yang belakangan diketahui adalah salah satu staff di RSUD RAPB.
Syahruddin
Discussion about this post