Jakarta, Borneoupdate.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan PT Mitra Akademi Perkasa (MAP Group) menandatangani perjanjian kerja sama dalam rangka menyiapkan lulusan SMK untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di industri ritel tanah air. PT Mitra Akademi Perkasa sendiri merupakan anak perusahaan dari PT Mitra Adiperkasa (MAP), yang bergerak di bidang penyediaan SDM bagi seluruh gerai di bawah naungan MAP.
Penandatanganan naskah kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, dan Direktur MAP Retail Academy, Handaka Santosa, di Jakarta, Rabu (8/5). Penandatanganan yang dilakukan bersamaan dengan Business Matching Pendidikan Vokasi dan Industri Nasional Bidang Ritel ini juga diturut disaksikan oleh Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Kemitraan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Uuf Brajawidagda, serta Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah.
Melalui kolaborasi para pihak terkait, diharapkan dapat meningkatkan karakter serta kompetensi lulusan SMK di Indonesia agar siap terjun di dunia industri ritel Indonesia.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyampaikan bahwa pendidikan vokasi memiliki peran penting untuk menyiapkan individu-individu yang memiliki keterampilan sesuai kebutuhan dunia kerja dan dunia industri. Namun, untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan kemitraan yang strategis “link and match” antara satuan pendidikan vokasi dan DUDI.
“Selama ini kami terus mendorong satuan pendidikan vokasi untuk berkolaborasi dengan industri. Konsepnya tidak hanya menghubungkan antara industri dengan satuan pendidikan vokasi, tetapi juga memastikan bahwa apa yang diajarkan di satuan pendidikan vokasi relevan dengan kebutuhan dan tuntutan pasar kerja,” kata Dirjen Kiki.
Melalui kolaborasi dengan MAP Group, Dirjen Kiki berharap dapat tercipta lingkungan belajar yang memadukan teori dengan praktik untuk percepatan penyiapan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan industri, khususnya industri ritel nasional yang memiliki peluang sangat besar.
“Mengapa kerja sama antara dunia pendidikan vokasi dan industri retail sangatlah penting karena dengan kerja sama ini dapat memastikan lulusan vokasi memiliki keterampilan untuk bekerja sehingga memiliki penghasilan yang layak dan bisa membeli produk-produk ritel. Maka dengan kerja sama ini, juga dapat memastikan kelangsungan dan kemajuan bisnis ritel ini di masa depan,” ujar Dirjen Kiki.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen Kiki juga meminta kepada MAP Group dan seluruh peserta Business Matching yang nantinya akan bekerja sama dengan satuan pendidikan vokasi untuk membekali peserta didik vokasi dengan budaya-budaya kerja dan budaya industri yang akan menjadi nilai tambah bagi lulusan vokasi. (*/kemendibud)
Discussion about this post