Balikpapan, Borneoupdate.com – Kondisi pengerjaan kontraktor DAS Ampal yang mendapat keluhan warga yang melintas di Jalan MT Haryono mendapat respon. Komisi III yang membidangi pembangunan melakukan kunjungan lapangan (kunlap) ke lokasi proyek. Namun lagi-lagi pihak kontraktor PT Fahreza tidak ada di lapangan menerima kunjungan ini.
Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Kamaruddin Ibrahim mengaku tidak bisa berbuat banyak terhadap pihak kontraktor. Karena kondisi ini sudah berulang kali terjadi semenjak PT Fahreza memenangkan tender elektronik penanganan banjir DAS Ampal. Padahal dalam pengerjaan kali ini berakibat pada patahnya pipa-pipa PDAM dan penghentian distribusi air ke masyarakat.
“Kami tidak bisa berkata-kata lagi dengan kelakuan kontraktor. Tentu saja kami melihat di lapangan ini merasa kecewa berat. Kota kita jadi rusak gara-gara PT Fahreza. Malah ini di sebelahnya lagi digaruk. Hanya ingin mengejar progres padahal yang ada saja belum beres,” keluhnya, Selasa (03/10).
Dirinya, lanjut Kamaruddin, sudah merasa lelah menyampaikan usulan tindakan terhadap kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa. Bahkan peringatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan konsultan proyek saja tidak diindahkan. Kondisi ini menyebabkan masyarakat terdampak kegiatan proyek. Mulai dari kemacetan hingga kerugian materi karena lokasi usaha yang terganggu proyek.
“Kita sudah kehabisan kata untuk PT Fahreza ini. Silakan masyarakat menilai saja. Putus kontrak sudah kita minta dari awal. Kemudian yang namanya teguran dan sidak saya rasa ini sudah sidak ketiga kalinya. Tapi tetap saja tak berpengaruh ke pihak kontraktor,” tuturnya lagi.
Kamaruddin berharap walikota sebagai kepala daerah segera bertindak keras terhadap kontraktor PT Fahreza. Mengingat Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan konsultan proyek saja tidak dipedulikan. “Karena itu, kita menunggu ketegasan dari pemerintah saja. Sebab bolanya ada di sana dalam hal ini Wali Kota Balikpapan,” tambahnya. (MAN)
Discussion about this post