Penajam, Borneoupdate.com – Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Hendrik Hermawan memasitikan, guna memberi pengamanan selama libur panjang pihaknya telah mengerahkan 246 personel dari Polres PPU, polsek-polsek dan dibantu personil TNI dari Kodim 0913 PPU.
Untuk menggalakan liburan yg aman dan sehat dengan menggalakan disiplin protokol kesehatan, pihaknya juga kini mendirikan posko di berbagai titik diantaranya di Kawasan pelabuhan Penajam.
“Kami juga mendirikan Pos Pengamanan di Pelabuhan Penajam, dimana Polres mendapat dukungan personel dari TNI-AD Kodim 0913/PPU dan Dinas Perhubungan (Dishub) PPU,” sampai Hendrik, Rabu (28/10/2020) di Penajam saat menyambut kunjungan Wakapolda Kaltim Brigjend Pol. Irlan Kustiana.

Pos pengamanan, tegas Hendrik untuk memantau dan mengamankan arus kendaraan, orang dan barang masuk wilayah Kalimantan Timur atau keluar Kaltim arah Kalimantan Selatan, yang diketahui wilayah PPU merupakan daerah perlintasan transportasi, terkhusus selama libur panjang tersejak hari ini hingga Minggu (1/11).
“Di samping memantau dan mengamankan arus transportasi, kendaraan, orang dan barang kami juga menyiapkan regu patroli mengantisipasi dan menjaga kondusifitas daerah. Patroli kami lakukan di kegiatan-kegiatan masyarakat, tempat keramaian, pasar dan tempat lainnya,” tandas Kapolres PPU.
Selain itu, untuk pengawasan pengamanan di sejumlah tempat objek wisata tak lepas dari pantauan petugas, dengan melaksanakan kegiatan patroli di kawasan wisata apalagi saat pandemi COVID-19 sekarang.
“Selama kegiatan patroli tersebut, kami sekaligus memberikan imbauan kepada masyarakat selama libur pada di masa pandemik COVID-19 saat ini, diharapkan untuk tidak melakukan perjalanan atau liburan keluar rumah dan lebih baik waktu libur dihabiskan bersama keluarga di rumah masing-masing,” jelasnya.
Hendrik memastikan upaya yang dilakukan ini sebagai bentuk tindakan pencegahan memutus rantai penyebaran virus COVID-19 yang dilakukan bersama masyarakat dan unsur lain yang terkait.
“Jangan sampai karena libur panjang ini masyarakat malah ramai berkumpul dan menimbulkan klaster baru. Oleh itu kami aktif memberikan himbauan, tetapi apabila masyarakat terpaksa untuk keluar maka kami minta benar-benar menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan 3M, yakni mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, menjaga jarak serta menghindari kerumunan atau keramaian,” tutup Hendrik.(Syahruddin)




















Discussion about this post