Samarinda, Borneoupdate.com – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur terus melakukan testing, tracing dan tracking kepada para seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk berpartisipasi dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Setelah ASN di Dinas Sosial, hari ini seluruh staf di lingkungan Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim turut menjalani tes swab Covid-19.
Sedikitnya ada 141 pegawai Disbun Kaltim, termasuk pegawai tiga Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) terdiri dari 73 ASN, 34 non ASN, 14 petugas kebersihan dan empat orang mitra kerja.
“Pada saat test juga ada staf yang ikut tes swab susulan bersamaan di Kantor Disbun. Kami berharap dan selalu berdoa hasilnya semua pegawai kami negatif Covid-19. Agar kami bisa selalu bekerja dan memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Ujang Rachmad, Rabu (4/11/2020).
Menurut Ujang, selama ini seluruh ASN Disbun Kaltim menjaga dan konsisten melakukan prosedur pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan kantor dan saat melaksanakan tugas ke lapangan.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dan kepada seluruh petugas yang telah sangat baik menjalankan tugas dalam pengambilan sampel dan saya berdoa agar seluruh petugas selalu sehat,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr Padilah Mante Runa menjelaskan saat ini Kaltim rajin melakukan testing, tracing dan tracking untuk mencari sebanyak-banyaknya orang yang berpotensi membawa dan menyebarkan virus Covid-19.
“Kasus terkonfirmasi Positif yang tinggi di Kaltim dikarenakan jumlah pemeriksaan (testing) terhadap orang-orang yang dicurigai memiliki gejala sangat tinggi sekali. Testing yang dilakukan Kaltim adalah sebanyak 5 ribu kasus per minggu sedangkan Kaltim sudah melampaui 2.560 kasus per minggu,” jelasnya.
Dijelaskan Padilah, virus Covid-19 saat ini hanya dapat ditangkal dengan menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak dengan orang lain dan tidak berada dalam kerumunan banyak orang.
“Karena pencegahannya begitu mudah tinggal bagaimana masyarakatnya untuk mau diajak taat pada protokol kesehatan tersebut. Orang yang taat protokol kesehatan saja bisa kena apalagi yang lalai dan abai dengan masker dan cuci tangan,” ujar dr Padillah.(YA).
Discussion about this post