PPU, Borneoupdate.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menegaskan komitmen untuk memperbaiki kualitas pendidikan setempat. Yakni melalui revitalisasi infrastruktur, transformasi kurikulum dan penguatan peran guru. Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Bupati PPU Mudyat Noor menyampaikan inovasi pendidikan harus berjalan berdampingan dengan kolaborasi lintas sektor.
“Guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran, tetapi juga mentor dan konselor yang mendampingi murid secara menyeluruh,” ujarnya di lapangan Kantor Bupati PPU, Jumat (02/05), saat menyampaikan sambutan mewakili Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.
Mudyat menjelaskan sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan telah meluncurkan sejumlah kebijakan transformasional. Pemerintah pusat memperkuat manajemen pendidikan, meningkatkan pembinaan terhadap guru, serta menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam. “Kami mulai mengenalkan tes kemampuan akademik (TKA), pembelajaran koding dan pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI) dalam kelas,” ungkapnya.
Pemkab PPU, lanjut Mudyat, juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter sebagai pilar utama. Program seperti “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” dan “Pagi Ceria” mulai diimplementasikan untuk membangun semangat nasionalisme dan disiplin sejak dini. “Kami ajak anak-anak menyanyikan lagu kebangsaan, senam pagi dan berdoa bersama sebelum memulai pelajaran. Ini bukan sekadar rutinitas tapi fondasi karakter bangsa,” lanjutnya.
Menurut Mudyat semua upaya tersebut harus mendapatkan dukungan aktif dari berbagai pihak. Untuk itu dirinya menekankan pendidikan merupakan layanan publik yang membutuhkan partisipasi semua pihak. Di mana kolaborasi menjadi kunci untuk menciptakan sistem pendidikan yang berkelanjutan dan bermutu tinggi.
“Keberhasilan pendidikan tidak mungkin tercapai oleh pemerintah sendiri. Kita butuh keterlibatan orang tua, masyarakat, dunia usaha, hingga media massa. Makanya Mari kita wujudkan pendidikan bermutu untuk semua. Semoga Tuhan meridai setiap ikhtiar kita,” tuturnya lagi.
Mudyat menyebut keberadaan berbagai terobosan tersebut menunjukkan tekad kuat pemerintah setempat. Khususnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM warga lokal. Agar perkembangan pembangunan fisik seimbang dengan kemampuan daya saing angkatan kerja. Sehingga penduduk PPU tidak hanya menjadi penonton dari perkembangan yang terjadi.
“Kita ini tetangga terdekat Ibu Kota Nusantara (IKN). Tentu ada dampak dari pemindahan tersebut. Maka pemerintah setempat harus membantu warganya bersiap. Jangan sampai kalah saing dengan daerah lain,” tambahnya. (*/ANA/DiskominfoPPU)
Discussion about this post