Samarinda, Borneoupdate.com – Pandemi Covid-19 yang telah melanda selama 10 bulan terakhir. Telah menghantam sektor kesehatan dan sektor perekonomian. Begitupun dengan perusahaan media, turut terpengaruh dalam pendapatan iklan. Ini berdampak langsung pada kemerdekaan pers.
Saat ini banyak perusahaan media yang mulai kehilangan pangsa pasar iklan dan dikhawatirkan akan menyebabkan perusahaan pers mengalami kebangkrutan dan menghentikan operasionalnya.
Namun dibalik tantangan, ada peluang, pers bisa mengangkat nilai-nilai kemanusiaan dan mengurangi banyaknya infodemik di tengah masyarakat, hingga memberikan kepercayaan dan merawat harapan akan pulihnya kesehatan dan ekonomi akibat pandemi covid-19.
Hal tersebut terungkap saat webinar yang diselenggarakan BBC media dan Dewan Pers, pada Jumat (11/12/2020) dengan tema “Pandemi Covid-19 dan Kebebasan Pers”.
Adapun para narasumber yang hadir diantaranya, Ketua Dewan Pers RI, Muhammad Nuh, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste-Owen Jenkins, Staf Ahli Kemenkominfo RI Prof Hendry Subiakto, wartawan senior Bambang Harymurti. Selain itu juga diikuti Pimpinan Redaksi Femina Petty S Fatimah dan dipandu oleh Yulia Supadmo-Pimpinan Redaksi RTV sebagai moderator.
Ketua Dewan Pers M. Nuh mengatakan Covid-19 memberikan dampak pada dunia pers, di masa pandemi ini, tantangan media semakin besar dimana media harus menjadi media berkelanjutan (sustainability) secara sosial ekonomi.
Namun peluang dari sisi pemberitaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan tetap diminati warga, informasi berita dengan nilai kemanusiaan di saat pandemi Covid-19 adalah diatas segalanya.
“Kemerdekaan Pers bukan bersifat “Given’ atau pemberian namun harus diperjuangkan, bertanggung jawab, memiliki kompetensi dan mensejahterakan,”ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste-Owen Jenkins mengungkapkan langkah-langkah Pemerintah Inggris terkait kebebasan pers di masa pandemi Covid-19, dimana pemerintah inggris sangat komitmen dalam mendukung kebebasan pers di seluruh dunia, termasuk disaat pandemi sekarang ini.
“Pemerintah Inggris memberikan bantuan hukum kepada jurnalis inggris, dan di Indonesia kami melakukan pelatihan jurnalistik kepada puluhan awak media dari berbagai provinsi di Indonesia,”kata Owen Jenkins.(YA)
Discussion about this post