Balikpapan, Borneoupdate.com – Masih kurangnya fasilitas pendidikan sudah sering menjadi aspirasi masyarakat. Dalam berbagai kesempatan, para anggota dewan mendapatkan permintaan pembangunan gedung sekolah. Hal itu terkait jarak tempuh menuju sekolah terdekat dan pemerataan pembangunan.
Anggota Komisi I DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Najib mengakui belum meratanya pembangunan sekolah di kota minyak. Padahal kota ini tergolong maju dari sisi pendidikan. Bahkan bakal menjadi kota penyangga ibu kota negara (IKN) yang pindah ke Kabupaten PPU.
“Ini yang menjadi atensi kita. Warga minta SMP di Muara Rapak,” ujarnya usai menghadiri kegiatan Rapat koordinasi (Rakor) RT di Kelurahan Muara Rapak, Balikpapan Utara, Selasa (18/07).
Soal sekolah, lanjut Najib, ada beberapa syarat yang terpenuhi. Mulai dari ketersediaan lahan, anggaran dan jarak antar sekolah. Meski di Muara Rapak tidak ada SMP namun berdekatan dengan SMPN 3 dan SMPN 6 di Kelurahan Gunung Samarinda. Untuk itu perlu kajian mendalam sebelum merealisasikan aspirasi ini.
“Di rapak sendiri ada 7 SD tetapi selanjutnya tidak ada pilihan untuk SMP Negeri. justru banyak ke swasta meski nilainya cukup bagus. Itu juga terkendala aturan zonasi sekolah dari pemerintah,” tuturnya lagi.
Menurut Najib, sampai saat ini belum ada lahan pemerintah yang tersedia untuk sekolah di Muara Rapak. Yang tersedia hanya lahan milik pertamina. Sehingga dirinya meminta agar pihak pemerintah bisa berkoordinasi pinjam pakai atau hibah lahan. Agar aspirasi warga ini bisa terwujud.
“Jadi ini masih penjajakan mencari aset pemkot. Karena jelas pemerintah kota lebih condong itu dibandingkan pembebasan lahan. Kalaupun tidak memungkinkan ya beli punya masyarakat,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post