PPU, Borneoupdate.com – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara, Raup Muin, berharap masyarakat mempersiapkan diri dalam menghadapi dampak dari pemindahan ibukota negara (IKN). Karena pemindahan IKN bukan hanya soal pembangunan tapi juga mengandung efek ikutan seperti persaingan tenaga kerja dan dampak sosial lainnya.
Untuk itu, Raup meminta adanya dukungan dari pemerintah mulai tingkat kabupaten, provinsi hingga pusat agar masyarakat di PPU nantinya tidak tersingkirkan atau menjadi penonton di daerahnya seperti yang dialami warga Betawi di Jakarta. Salah satunya lewat pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) yang bisa menjadi pusat pendidikan dan pelatihan skill bagi masyarakat setempat.
“Ya saya juga berharap kepada masyarakat artinya tanpa menunggu pemerintah dia mempersiapkan diri. Khususnya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas diri untuk bersaing dengan para pendatang,” ujarnya kepada wartawan (25/07).
Sebab peningkatan skill masyarakat, lanjut Raup, menjadi penentu mereka dalam menghadapi persaingan kebutuhan tenaga kerja saat IKN direalisasikan. Apalagi dalam dunia kerja semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkannya tanpa ada unsur prioritas tertentu.
“Ini kelangsungan hidupnya ke depan. Siapa yang punya kemampuan itulah yang akan mendapat kerja. Prinsip itulah yang seharusnya ditanamkan kepada masyarakat kita,” tuturnya lagi.
Raup memastikan pihak pemerintah terus berupaya memfasilitasi peningkatan kualitas SDM masyarakat untuk mampu bersaing di dunia kerja. Termasuk melibatkan perusahaan yang beroperasi di PPU agar membantu upaya pemerintah tersebut. Namun hal itu tentunya akan menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran di tengah defisit keuangan daerah.
“Jadi kami ingin masyarakat tidak menunggu dari pemerintah. Dia sendiri yang berusaha bagaimana bisa mempersiapkan diri bersaing dengan kehadiran orang-orang seluruh indonesia. Nah itu perlu disosialisasikan ke masyarakat,” tambahnya. (ADV/ SAN)
Discussion about this post