Samarinda, Borneoupdate.com – Pandemi Covid-19 masih belum berakhir. Seluruh perekonomian termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang paling terdampak.
Dinas Pariwisata Kota Samarinda mengadakan acara rembuk pariwisata kota Samarinda yang bertemakan “Membangun Optimisme untuk terus Kreatif dan Inovatif dalam rangka menghadapi persaingan ekonomi di era Kenormalan Baru”.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani mengatakan tujuan diselenggarakannya diskusi ini adalah untuk saling kenal dengan pengusaha pariwisata lainnya dan mencari masukan bagaimana ekonomi kreatif dapat terus bertahan.
“Kami mulanya menjadikan ini sebagai agenda pokok kita, namun karena saat ini sedang terjadi pandemi, maka kita undur sampai sekarang. Karena aturan ini sudah cukup longgar maka kita bisa mengadakan acara ini kembali,” ujarnya, pada Rabu (18/11).

Pemerintah, ujar Ayu juga sudah memberikan stimulus-stimulus berupa bantuan langsung tunai, kartu pra kerja, dan lain-lain, kepada seluruh para pelaku pengusaha yang terdampak pandemic Covid-19.
“Diharapkan agar kita bisa saling mengenal satu sama lain dan juga mengetahui permasalahan di lapangan dalam bidang industri ekonomi kreatif,” ujar Ayu
Acara ini juga menghadirkan Trainer of Achievement Invention of Training, Andi Ahmad. Menurut Andi Ahmad dalam fase new normal, pengusaha ekonomi kreatif dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam berwirausaha, agar usaha dapat berjalan dengan lancar.
“Sebaiknya dalam acara ini kita harus saling mengenal satu sama lain agar membentuk ikatan bisnis agar bisnis itu tetap bertahan di era pandemi saat ini. Kami akan berkoordinasi tentang permasalahan ini dengan pihak yang terkait untuk menyelesaikan masalah,” ujarnya.
Permasalahan-permasalahan yang diangkat oleh para peserta diantaranya adalah tambahan biaya ritel yang terlalu besar, tertundanya acara-acara besar seperti acara pagelaran musik dan pelatihan di luar negeri.
Selain itu akses go internasional juga masih dipersulit, apalagi kota Samarinda masih belum dikenal luas oleh publik internasional serta masih kurangnya sumber daya manusia bidang ekonomi kreatif di Kaltim.(YA)
Discussion about this post