Samarinda, Borneoupdate.com – Tingkat partisipasi dalam Sensus Penduduk Online yang telah berlangsung sejak 15 Februari 2020 di Kalimantan Timur, masih sangat rendah yaitu baru diikuti oleh 14.242 kepala keluarga atau baru sekitar 2 persen dari target 16 persen.
“Padahal, jumlah keluarga yang harus dicacah sebanyak 943.146 kepala keluarga. Kalau saat ini baru 14.000-an yang telah login, berarti masih rendah dan perlu terus disosialisasikan,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Anggoro Dwitjahyono
Lebih lanjut dijelaskan Anggoro, target Sensus Penduduk Online nasional sebesar 23 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan di Kaltim dipatok dapat sebesar 16 persen dari jumlah penduduk Kaltim yang saat ini tercatat sebanyak 3,7 juta jiwa (3.793.153 jiwa).
Diakuinya, sensus online memiliki beberapa kendala, diantaranya kekuatan jaringan internet saat login ke laman www.bps.go.id. Saat ini pengguna yang telah melakukan sensus online berdasarkan daerah, tertinggi masih di wilayah perkotaan yaitu di Kota Samarinda, Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Untuk itu Anggoro mengimbau masyarakat Kaltim yang memiliki jaringan internet dan menggunakan gadget seperti laptop dan telepon pintar (smartphone) untuk segera login dan mencatatkan diri dalam sensus online.
Menurutnya, jika sudah tercatat di Sensus Penduduk Online yang berlangsung sejak 15 Februari hingga 31 Maret, maka akan memudahkan petugas pencatat Sensus Penduduk Wawancara yang akan berlangsung sejak 1-31 Juli 2020.
“Kalau sudah tercatat di aplikasi Sensus Penduduk Online maka tidak akan dilakukan pencacahan dengan wawancara. Kecuali ada data yang kurang. Untuk itu saya mengimbau masyarakat di Kaltim agar segera melakukan sensus melalui online ini. Karena akan lebih mudah dan cepat,” harapnya.
Sensus Penduduk Online baru pertama kali dilaksanakan untuk pencatatan data yang sebelumnya dengan sistem wawancara langsung. Sehingga, ujar Anggoro, sensus ini juga merupakan pembelajaran kepada masyarakat untuk melek penggunaan internet yang kini sudah berada dalam genggaman.
“Silahkan saja bapak-ibu untuk mengakses laman kami di www.sensus.bps.go.id agar segera tercatat secara online dan tidak akan dilakukan sensus secara wawancara. Keikutsertaan kita dalam sensus online akan membantu pemerintah dalam perbaikan data kependudukan yang akan kita pergunakan bersama-sama,” tutupnya. (Oke)
Discussion about this post