Balikpapan, Borneoupdate.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan belum memastikan adanya subsidi kuota internet bagi siswa saat pembelajaran jarak jauh (PJJ) berlanjut di tahun ini. Meski pola pembelajaran secara daring ini kembali diberlakukan menyusul kebijakan Pemerintah Kota Balikpapan untuk membatalkan pembukaan kegiatan sekolah secara tatap muka yang dijadwalkan pada 11 Januari lalu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan pihaknya hingga saat ini masih menunggu kepastian dari Pemerintah Pusat terkait rencana tindak lanjut subsidi kuota internet bagi siswa dan tenaga pengajar pada tahun 2021 ini. Karena bantuan itu sebelumnya ditangani oleh kementerian pendidikan saat proses pembelajaran secara daring.
“Jadi kami belum bisa mengambil kebijakan untuk memberikan subsidi kuota kepada siswa dan tenaga pengajar, sebelum ada kepastian dari pemerintah pusat. Hal itu untuk mencegah duplikasi anggaran,” ujarnya kepada wartawan di kantor Walikota, Selasa (19/01) siang.
Menurut Muhaimin, pihaknya baru bisa mengalokasi anggaran subsidi kuota ketika pemerintah pusat atau provinsi ternyata tidak mengalokasikan anggaran untuk membiayai program bantuan tersebut. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi duplikasi anggaran ketika pemerintah pusat dan provinsi telah mengalokasikan biaya untuk memberikan subsidi kuota bagi siswa dan tenaga pendidik yang terpaksa harus mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring.
“Jadi kita menunggu kebijakan dari Kementerian Pendidikan Apakah apakah akan memberikan subsidi kuota internet atau tidak, karena kalau sudah ada dari pusat kita tidak bisa memberikan, karena akan terjadi duplikasi,” tuturnya.
Muhaimin menambahkan dari pengalaman di tahun 2020 lalu, di awal pandemi Covid-19, pihaknya sempat mengalokasi anggaran untuk membiayai subsidi kuota internet melalui anggaran hasil refocusing dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Namun untuk selanjutnya, subsidi kuota internet telah dialokasikan melalui bantuan dari Pemerintah Pusat, dan yang terakhir dialokasikan dari bantuan Pemerintah Provinsi.
“Memang untuk di awal ketika terjadi pandemi kita sempat memberikan bantuan subsidi kuota kepada siswa dari dana BOS namun untuk selanjutnya kita lanjutkan dengan menggunakan bantuan yang telah diberikan oleh pemerintah pusat. Kemudian untuk di akhir tahun ada lagi bantuan kuota dari provinsi,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post