Borneoupdate.com- Masalah distribusi tenaga medis di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menjadi topik utama dalam rapat Komisi IV DPRD Kaltim bersama Dinas Kesehatan Kaltim. Bertempat di Hotel Jatra Balikpapan, diskusi tersebut menekankan pentingnya langkah strategis untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan masyarakat melalui pemerataan tenaga medis.
H. Agus Aras, anggota Komisi IV DPRD Kaltim dari Partai Demokrat, menyatakan bahwa ketimpangan distribusi tenaga medis masih menjadi tantangan serius. “Kami membahas capaian kerja 2024, rencana 2025, dan kegiatan 2026. Fokus utama kami adalah pemerataan tenaga medis, peningkatan sarana prasarana kesehatan, serta mengatasi kesenjangan layanan antara perkotaan dan daerah terpencil,” ujarnya saat diwawancarai Selasa (7/1/2025).
Salah satu contoh kondisi memprihatinkan adalah di kawasan Muara Bengkal, Kutai Timur. Dua rumah sakit di wilayah tersebut mengalami kekurangan tenaga medis, khususnya dokter spesialis. Bahkan, puskesmas setempat kesulitan memberikan layanan dasar akibat minimnya tenaga kesehatan yang tersedia.
H. Agus Aras menegaskan pentingnya terobosan nyata dari Dinas Kesehatan Kaltim dalam memastikan ketersediaan tenaga medis sesuai dengan rasio penduduk. “Peningkatan jumlah dokter di puskesmas harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Selain itu, fasilitas kesehatan di daerah terpencil juga dinilai jauh dari memadai. Hal ini semakin memperlebar kesenjangan layanan kesehatan antara perkotaan dan pedesaan. Komisi IV DPRD Kaltim menekankan bahwa peningkatan fasilitas kesehatan harus berjalan seiring dengan pemerataan tenaga medis.
Komisi IV DPRD Kaltim berkomitmen untuk memperjuangkan pemerataan layanan kesehatan di seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah terpencil seperti Kutai Timur. Penambahan tenaga medis, termasuk dokter spesialis, menjadi salah satu langkah konkret yang tengah diupayakan.
“Ini bukan hanya tentang kesehatan, tetapi juga keadilan bagi masyarakat pedalaman. Mereka berhak mendapatkan layanan yang setara dengan masyarakat di perkotaan,” pungkas Agus Aras.
Dengan langkah ini, diharapkan kesenjangan layanan kesehatan di Kalimantan Timur dapat diminimalkan, sehingga setiap masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan, memiliki akses yang sama terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. (San)
Discussion about this post