Balikpapan, Borneoupdate.com – Negara yang kuat tentu disokong oleh warga yang sehat. Bukan hanya jasmani tetapi juga rohaninya. Hal itu sesuai dengan khittah perjuangan yang menitikberatkan pada pembangunan jiwa dan raga dalam mewujudkan Indonesia berdaulat. Pesan ini yang dicamkan secara mendalam oleh para personil TNI AL yang bertugas di Balikpapan.
Dalam upaya menjaga kedaulatan negara sekaligus dengan kesehatan warganya mereka terlibat secara aktif pada program serbuan vaksinasi Covid-19. Kegiatan ini diperuntukkan bagi masyarakat maritim di pelabuhan-pelabuhan umum, pelabuhan perikanan, pesisir pantai hingga ke pulau-pulau terpencil di Kaltim. Terutama yang bermukim di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Kabupaten Paser.
“Serbuan vaksin ini sesuai instruksi KASAL Laksamana TNI, Yudo Margono. Kami di Balikpapan setiap hari pakai 50 dosis. Tapi bisa meningkat saat vaksinasi massal atau ke tempat yang cukup jauh. Kalau kendala banyak juga warga yang menolak vaksin dengan alasan takut jarum suntik,” ujar Komandan Pangkalan Angkatan Laut Balikpapan, Kolonel Laut (P) Siswo Widodo, Jum’at (10/09).
Siswo menuturkan, dari laporan yang diterimanya, personil TNI AL bahkan langsung menjemput dan mendampingi masyarakat yang takut disuntik. Seperti yang terjadi di Kabupaten PPU beberapa waktu lalu. Ketika itu sebanyak 10 orang dijemput dan didampingi dalam kegiatan vaksinasi oleh bagian pos pengamatan TNI AL Penajam menggunakan speedboat ke markas komando Lanal di Balikpapan.
“Jadi kami sampai mendampingi warga saat vaksin. Utamanya warga yang takut terhadap jarum suntik. Yang jelas tetap pakai protokol kesehatan mulai penjemputan hingga diantar pulang. Akhirnya mereka juga bisa dapat vaksin seperti warga lainnya,” tuturnya lagi.
Di samping itu, lanjut Siswo, personilnya juga aktif mendatangi kampung pesisir hingga pedesaan. Tujuannya agar warga paham pentingnya vaksinasi dalam upaya mencapai herd immunity (kekebalan kelompok). Dimana kondisi tersebut menjadi salah satu cara menekan penyebaran virus corona di masyarakat secara tidak langsung.
“Di lapangan, kami terus membidik masyarakat yang belum melaksanakan vaksin. Personel dari Lanal terus turun ke desa-desa untuk mensosialisasikan kegiatan vaksinasi. Harapannya masyarakat yg berada di Balikpapan dan sekitarnya dapat ikut vaksinasi,” jelasnya.
Menurut Siswo, pihaknya juga bersinergi dengan instansi lain dalam upaya mengejar target 1 juta dosis vaksin per hari. Target ini dicanangkan pemerintah pusat agar herd immunity segera tercapai dan pembatasan di sejumlah daerah bisa direlaksasi. Mengingat hingga kini, sejumlah daerah masih ditetapkan berstatus PPKM level IV oleh Kementerian Dalam Negeri. Termasuk Kota Balikpapan yang menerapkan kebijakan ini hingga 20 September mendatang.
“Kami juga terus bekerjasama dengan Polri dan pemerintah setempat dalam melaksanakan serbuan vaksin. Karena kegiatan ini perlu berkelanjutan sehingga akan sangat membantu pemerintah pusat dalam menanggulangi penyebaran Covid-19 di tingkat daerah,” ucapnya.
Bahkan serbuan vaksinasi, tambah Siswo, juga dilakukan di atas kapal muatan penumpang yang berlayar di teluk Balikpapan. Salah satunya di Kapal Ferry KMP Swarna Nalini rute Kariangau-Penajam. Vaksinasi di atas Kapal Ferry ini merupakan terobosan dari Lanal Balikpapan untuk mendukung program pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 bagi ABK dan para penumpang kapal.
“Kami juga sempat vaksinasi on the spot di atas kapal ferry oleh tim kesehatan. Tujuannya untuk memberikan kemudahan terhadap masyarakat yang belum divaksin. Terutama untuk supir angkutan logistik, para awak kapal serta masyarakat lainnya yang berada di atas kapal,” tambahnya.
Meski begitu, Siswo tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan meski sudah divaksin. Apalagi tidak ada jaminan penerima vaksin terbebas dari Covid-19. Untuk itu dirinya tetap meminta kepada masyarakat dimana saja berada agar disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19, mengurangi mobilitas dan tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak perlu.
“Kami terus aktif sosialisasi dan pendisiplinan dalam penerapan PPKM level 4 bersama pemerintah setempat. Kami ingin warga bisa disiplin 5M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas). Serbuan vaksinasi juga terus berlanjut,” pungkasnya. (FAD)
Discussion about this post