Balikpapan, Borneoupdate.com- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Timur menyatakan realisasi pendapatan bea cukai hingga triwulan ketiga tahun ini telah mencapai 70,07% dari target sepanjang tahun 2019. Di mana tahun ini, penerimaan bea dan cukai kalimantan bagian timur ditarget sebesar Rp 687,8 miliar. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kalimantan Bagian Timur, Fitrah Krisdianto, dalam pertemuan bersama awak media massa di Hotel Astara Balikpapan, Selasa (15/10) siang.
“Hingga September 2019 kami sudah menghasilkan Rp 482 miliar. Sekitar 70% lah dari target yang ditetapkan untuk kami,” kata Fitrah.
Ia menyebutkan, pendapatan ini berasal dari pendapatan enam kantor bea cukai yang tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Adapun sektor yang menjadi penyumbang terbesar masih didominasi impor minyak bumi dan gas (migas) PT Pertamina serta ekspor batu bara PT Kaltim Prima Coal (KPC).
“Untuk penyumbang terbesar hingga kini masih dikuasai Balikpapan dengan pemasukan Rp 573,4 miliar. Disusul secara berurutan Samarinda Rp 55,3 miliar, Tarakan Rp 25,3 miliar, Sangatta Rp 19,4 miliar, Bontang Rp 11,7 miliar dan terakhir Nunukan Rp 2,6 miliar,” jelas Fitrah. Karena Balikpapan merupakan pusat keluar masuk barang baik ekspor maupun impor.
Sedangkan komoditi ekspor lainnya yang dikenai biaya cukai yakni produk olahan kulit, kayu, biji kakao, CPO (minyak sawit) serta produk turunannya, dan mineral bersama produk turunannya. Sementara untuk impor yang juga mengalami kenaikan yaitu sparepart alat berat yang menunjukkan mulai menggeliatnya kegiatan industri pertambangan batu bara di Kaltim dan Kaltara yang masuk lewat Balikpapan.
Untuk itu lanjut Fitrah, pihaknya cukup optimis target penerimaan akan tercapai hingga 100% meski saat ini di triwulan ketiga tahun 2019 baru mencapai 70% dari target yang ditetapkan.
“Nanti akan ada waktu tertentu kenaikan impor yang biasanya di akhir tahun. Karena sesuai pengalaman tahun lalu (2018), pencapaian penerimaan negara dari sektor kepabeanan di kalimantan bagian timur bisa menembus 105%,” jelas Fitrah. (FAD)
Discussion about this post