PPU, Borneoupdate.com – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus mengakselerasi semangat inovasi di kalangan aparatur sipil negara (ASN). Salah satunya melalui sosialisasi teknis penyusunan proposal inovasi pelayanan publik. Kegiatan ini bertujuan mempersiapkan perangkat daerah menghadapi ajang bergengsi “Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2025”.
Wakil Bupati PPU, Abdul Waris Muin mengatakan inovasi layanan bukan sekadar tren. Melainkan kebutuhan dalam birokrasi modern sebagai bentuk pelayanan prima kepada masyarakat. Hal itu selaras dengan instruksi Kementerian PAN-RB kepada daerah dalam peningkatan layanan publik. Maka dirinya berupaya mendorong ASN memiliki inovasi dalam bentuk pengajuan proposal.
“Kita harus melahirkan terobosan yang berdampak nyata. Inovasi menjadi pondasi penting dalam memperbaiki layanan dan menjawab ekspektasi masyarakat. Jangan lupa gaji ASN bersumber dari pajak masyarakat banyak,” ujarnya, Selasa (06/05).
Kegiatan ini, lanjut Waris, mengundang perwakilan dari seluruh perangkat daerah (PD) di lingkungan Pemkab PPU. Baik yang hadir langsung maupun secara daring. Di mana para peserta menerima materi teknis seputar penyusunan proposal inovasi, evaluasi efektivitas serta strategi agar proposal mereka mampu bersaing secara nasional.
Menurut Waris inovasi pelayanan publik memiliki peran strategis dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel, partisipatif dan adaptif. Apalagi kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari Peraturan menteri PAN-RB Nomor 91 Tahun 2021 tentang pembinaan inovasi pelayanan publik. Karena dampak positif cukup besar bagi daerah dan masyarakat banyak.
“Kami ingin semua perangkat daerah memaknai pelayanan publik sebagai cerminan langsung dari kehadiran pemerintah. Jika pelayanannya buruk, maka citra pemerintah ikut jatuh. Tapi jika baik tentu kita semua punya citra baik,” lanjutnya.
Waris menyebut pihaknya tidak hanya mengarahkan perangkat daerah untuk berinovasi. Tetapi juga menyediakan pendampingan teknis secara menyeluruh agar proposal yang disusun mampu menonjol dan layak menjadi contoh nasional. Dirinya menilai pencapaian dalam ajang KIPP bukan semata prestasi. Melainkan langkah konkret memperluas manfaat pelayanan kepada masyarakat.
“Kami ingin inovasi yang lahir dari daerah ini benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat. Bukan hanya sekadar memenuhi indikator tapi berdampak dan berkelanjutan. Ini salah satu upaya kita meningkatkan mutu layanan publik,” tambahnya. (*/ANA/DiskominfoPPU)
Discussion about this post