Balikpapan, Borneoupdate.com – Walikota Balikpapan, Rizal Effendi, akhirnya berkomentar soal minimnya kontribusi Perusahaan Daerah Manuntung Sukses terhadap kas daerah. Ia mengakui kesulitan yang dialami di masa kepemimpinannya selama dua periode ini dalam upaya pengembangan jenis usaha terhadap badan usaha milik daerah tersebut.
“Saya kira tidak usah lihat ke belakang. Nanti di era walikota baru pak Rahmad Mas’ud ada revitalisasi perusda. Jadi tidak ada gunanya memperdebatkan hal itu,” ujarnya kepada wartawan saat rilis Covid-19 di halaman kantor Walikota Balikpapan, Kamis (25/03) siang.
Rizal menjelaskan bahwa perbaikan manajemen dan jenis usaha perusda merupakan bagian dari fokus utama kepala daerah berikutnya. Bahkan rencananya ada penambahan jenis perusda yang diwacanakan oleh Rahmad Mas’ud yang juga memiliki latar belakang sebagai pengusaha minyak di Balikpapan.
“Kan sebentar lagi perusda akan dibuat enam atau tujuh. Saya kira mungkin lebih baik dan profesional dibanding sebelumnya. Saya kira tidak perlu lagi kita persoalkan hal itu,” tuturnya.
Rizal mengklaim hampir semua perusda di Indonesia mengalami kesulitan yang sama dalam hal pengembangan bisnis. Karena memiliki keterbatasan cakupan kegiatan dan permodalannya. Apalagi penyertaan modal yang didapatkan oleh perusda hanya bersumber dari APBD yang juga menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah.
“Perusda dulu dibangun tidak semata-mata untuk PAD. Itu untuk merintis usaha yang belum dirintis swasta. Jadi kalau sudah ada swasta disitu maka perusda tidak masuk untuk memberi kesempatan swasta. Nah ruang itu tidak lagi banyak untuk perusda,” jelasnya.
Untuk itu, Rizal menilai, kesulitan pengembangan sektor usaha ini yang menyebabkan masih minimnya kontribusi perusda terhadap pemasukan kas daerah. Namun saat ditanya penyertaan modal pemerintah hingga Rp 40 miliar yang tidak sebanding dengan pendapatan perusda, walikota dua periode ini enggan berkomentar lebih lanjut.
“Jadi memang perusda tidak gampang lagi bisa berkembang dengan baik. Tapi biarlah nanti dilakukan revitalisasi oleh walikota baru pak Rahmad karena beliau latar belakangnya pengusaha. Intinya menurut saya perusda jangan mengambil usaha sektor swasta yang sudah berjalan,” tutupnya. (FAD)
Discussion about this post