Samarinda, Borneoupdate.com – Membantu turunnya pendapatan keluarga petani yang terdampak pandemi Covid-19, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) turut berpartisipasi membantu pemulihan ekonomi masyarakat.
Walau dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, Dishut Kaltim menggunakan anggaran tahun 2020 untuk melaksanakan kegiatan Pembangunan Hutan Rakyat (PHR) dengan total seluas 300 hektare.
Kepala Dishut Kaltim Amrullah mengatakan PHR seluas ratusan hektare ini berlokasi di dua kabupaten di Kaltim. Kegiatan dilaksanakan pada lahan milik masyarakat yang tinggal di sekitar
“PHR dilakukan di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara seluas 150 hektar.
Sedangkan di Kabupaten Penajam Paser Utara juga seluas 150 hektare yang terbagi di Desa Wonosari Kecamatan Sepaku seluas 100 hektar dan Desa Giri Mukti Kecamatan Penajam seluas 50 hektar,” jelas Amrullah, pada Jumat (16/10/2020).
Ditambahkan Amrullah, Pembangunan Hutan Rakyat ini merupakan bagian dari program rehabilitasi lahan. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas lahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama yang terdampak pada Covid-19.
Pola pelaksanaan dengan menggunakan swakelola oleh masyarakat dan kelompok tani dalam bentuk hari orang kerja (HOK). Pada tahapan kegiatan persiapan hingga pembersihan lahan, penanaman hingga pemeliharaan tanaman seperti kegiatan pemupukan berlangsung selama tiga tahun.
Selain biaya kegiatan, ungkap Amrullah, Dishut Kaltim juga memberikan bantuan berupa bibit tanaman Sengon sebanyak 206.400 batang dan pupuk organik sebanyak 187.500 kg. Penanaman pohon Sengon sebagai pohon yang bersifat fast grow (cepat tumbuh) diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi sampingan bagi petani.
Dishut Kaltim, ujar Amrullah, merencanakan program pemberdayaan masyarakat pelaksana kegiatan PHR dengan memberikan bantuan bibit tanaman semusim. Yaitu tanaman padi, jagung, kedelai, jahe dan lainnya. Diharapkan dengan sistem tumpangsari akan mendukung ketahanan pangan masyarakat.
“Pola tumpangsari untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dalam masa tunggu waktu pemanenan tanaman hutan rakyat. Kita harapkan melalui pola tumpang sari, masyarakat bangkit kembali perekonomiannya di tengah pandemi Covid-19,” ujar Amrullah.(YA)
Discussion about this post