Balikpapan, Borneoupdate.com – Kewajiban penggunaan KTP saat pembelian LPG 3 kilogram mengundang perhatian dari wakil rakyat di Balikpapan. Pasalnya hal itu tidak juga berdampak pada perbaikan tata kelola LPG subsidi di masyarakat. Di mana masih ada laporan warga tentang sulitnya mendapatkan LPG. Bahkan harga di pengecer tembus Rp 40 ribu per tabung.
Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Slamet Iman Santoso menilai persoalan utama ada pada pengaturan dan pengawasan. Karena fakta di lapangan menunjukkan warga menjadi korban dari setiap kebijakan yang ada. Sementara mekanisme baru untuk membeli LPG 3 kg bersubsidi tidak menjamin LPG tepat sasaran.
“Intinya kan keinginan LPG subsidi ini tepat sasaran. Maka pemerintah mewajibkan pakai KTP saat beli LPG melon per 1 Januari 2024. Tapi di lapangan masih aja sulit dapat LPG. Sampai dibikin operasi pasar,” ujarnya, Selasa (16/01).
Menurut Slamet, persoalan ini tidak akan terjadi ketika pengaturan dan pengawasan berjalan lancar. Terutama pada warga yang tidak berhak menjadi pengguna LPG bersubsidi. Seperti adanya temuan LPG 3 kg masih digunakan oleh warga mampu dan usaha seperti restoran-restoran besar. Kondisi itu menunjukkan adanya keterlibatan sejumlah pihak dalam tata kelola LPG yang salah sasaran.
“Kami minta semuanya berfikir arif dan bijak di tengah menghadapi tahun politik 2024 ini. Jangan sampai adanya aturan ini malah bermuatan politik. Ujung-ujungnya tetap saja masyarakat yang jadi korban,” tuturnya lagi.
Terpisah, Kepala Disdag Kota Balikpapan, Haemusri Umar, mengatakan bahwa salah satu upaya pengendalian penyaluran LPG 3 kg adalah dengan melakukan validasi data. Pendataan itu sudah bisa diterapkan pada penyaluran solar bersubsidi, maka dipastikan data untuk penerima manfaat elpiji 3 Kg juga bisa dibuatkan datanya oleh pemerintah.
“Misalnya jatah warga di Balikpapan 4 kali dalam satu bulan, maka itu saja jatahnya. Tukar ganti ke agen yang ada. Jadi tidak bisa double. Maka tabung elpiji 3 Kg yang beradar di mana-mana bisa ditarik dengan menggunakan aplikasi itu. Pertamina lagi membangun sistem itu, saya gaungkan juga,” katanya. (SAN)
Discussion about this post