
Balikpapan, Borneoupdate.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menyepakati alokasi anggaran penanggulangan Covid-19 di tahun 2022. Rencananya dalam APBD tahun depan, pemerintah menyiapkan dana hingga Rp 63 miliar yang dimasukkan dalam pos anggaran Dana Tidak Terduga (DTT).
Ketua DPRD Balikpapan, Abdulloh mengatakan anggaran tersebut digunakan untuk mengantisipasi situasi pandemi Covid-19 yang masih terus berlanjut. Sehingga menjadi salah satu prioritas utama dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan tahun 2022 melalui alokasi Dana Tidak Terduga (DTT).
“Ini sudah sesuai dengan edaran terbaru dari Kementerian Dalam Negeri. Jadi apa yang diinstruksikan Mendagri, pemerintah daerah selalu melaksanakan untuk penanganan Covid-19. DPRD siap mendukung hal tersebut,” ujarnya kepada wartawan, Senin (30/08).
Menurut Abdulloh, sesuai edaran Mendagri, pemerintah di daerah diminta menyisihkan hingga 5% untuk biaya penanganan Covid-19 dari APBD setempat. Namun hal itu tetap mempertimbangkan kemampuan anggaran yang tersedia agar tidak sampai memberatkan APBD yang ada. Termasuk kemungkinan menghambat terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan.
“Masa anggarannya difokuskan semua, masyarakat tidak melakukan kegiatan makanya kita tetap sisihkan, karena memang edaran itu adalah isinya disarankan. Pokoknya, kita menyiapkan DTT itu untuk penanganan Corona, dan penanganan biaya tidak terduga lainnya nilainya tercatat mencapai Rp 63 miliar,” jelasnya.
Abdulloh juga memastikan masih adanya alokasi anggaran Covid-19 tidak memberatkan APBD yang sudah ditetapkan. Karena arahan dari Kementerian Dalam Negeri kepada setiap kabupaten/kota menyisihkan sekitar 5% anggaran untuk membiayai penanganan Covid-19 sifatnya sebagai saran. Sementara besarannya menyesuaikan kemampuan anggaran daerah masing-masing.
“Besaran anggaran yang dialokasikan ini sudah kami hitung. Sudah sesuai kemampuan anggaran daerah. Jadi kami ingin sejumlah kegiatan lainnya tetap berjalan di tengah upaya penanganan Covid-19,” tutur politisi Partai Golkar Balikpapan ini.
Abdulloh berharap pihak pemerintah tidak berupaya melakukan refocusing terhadap APBD tahun 2022. Agar tidak ada perubahan pada postur APBD yang bisa menghambat kegiatan pembangunan di sektor lainnya.
“Pandemi Covid-19 jika masih berlanjut setidaknya anggaran pembiayaannya sudah disiapkan. Semoga tidak sampai melakukan perubahan pada postur APBD yang sudah ditetapkan dan diharapkan tidak ada lagi refocusing,” tambahnya. (FAD)




















Discussion about this post