
Balikpapan, Borneoupdate.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan menyoroti penundaan jadwal pelaksanaan kegiatan pembelajaran secara tatap muka (PTM). Dimana hal itu merupakan dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV yang masih terus diperpanjang hingga 20 September mendatang.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Iwan Wahyudi mengatakan pembelajaran jarak jauh tentu membawa konsekuensi biaya kuota yang harus dikeluarkan orang tua. Belum lagi rasa bosan yang dialami para siswa selama menjalani proses belajar mengajar sistem online yang sudah berlaku sejak setahun terakhir.
“Kami minta anggaran bantuan operasional yang ada di sekolah bisa terus menganggarkan subsidi kuota bagi siswa dan tenaga kependidikan. Ini untuk meringankan mereka karena walikota belum mengizinkan sekolah buka,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (10/09).
Secara pribadi, lanjut Iwan, dirinya menginginkan PTM segera digelar. Mengingat cukup banyak orang tua yang menyampaikan hal itu kepada pihak DPRD. Namun pemerintah setempat juga memiliki pertimbangan mengenai dampak jika PTM dipaksakan segera terlaksana. Terutama terkait persentase vaksinasi di kalangan pelajar yang masih di bawah 20%.
“Alhamdulillah secara umum kasus Covid-19 di Balikpapan turun. Tapi pihak Kementerian Dalam Negeri masih menyatakan Kota Balikpapan statusnya level IV. Makanya pemerintah kita belum menggelar PTM,” tutur politisi asal PPP Kota Balikpapan ini.
Iwan mengakui pembelajaran secara daring tidak sebanding dengan kegiatan belajar secara tatap muka langsung di sekolah. Di samping itu sejumlah orang tua juga menyuarakan kebosanan para siswa karena tidak bisa bersekolah secara normal sebagaimana biasa. Meski begitu pemerintah dan DPRD tetap mengedepankan keselamatan jiwa dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga mengambil keputusan menunda pembukaan kegiatan belajar di sekolah.
“Saya yakinlah sebetulnya anak-anak ini juga sudah bosan belajar daring. Tapi demi keselamatan mereka kita memberikan keputusan menunda PTM ini mungkin yang terbaik. Tapi dengan penundaan ini berharap pemkot bisa memberikan subsidi kuota internet,” tambahnya. (FAD)




















Discussion about this post