
Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan memulai pembahasan formal APBD Perubahan tahun 2021 melalui sidang paripurna. Sidang ini mengagendakan nota penjelasan Walikota Balikpapan atas Kebijakan Umum Anggaran Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang sudah selesai di tingkat Komisi dan Badan Anggaran.
Ketua DPRD Kota Balikpapan, Abdulloh mengatakan penyusunan APBD Perubahan tahun ini akan mengacu pada visi misi walikota terpilih, Rahmad Mas’ud. Kemudian tim anggaran Pemerintah Kota dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Balikpapan melakukan penyesuaian antara ketersediaan anggaran dan belanja daerah.
“Tugas kita sudah selesai dalam upaya menghilangkan defisit tahun ini. Dimana posisi terakhir, defisit masih menyisakan sekitar Rp 131 miliar. Sekarang sudah zero. Jadi kepentingan walikota sudah terakomodir,” ujarnya usai rapat paripurna secara online di ruang gabungan DPRD Balikpapan, Kamis (16/09).
Rencananya lanjut Abdulloh, APBD Perubahan tahun 2021 akan mengalami kenaikan hingga Rp 500 miliar dari nilai APBD murni yang semula Rp 2,2 triliun. Sehingga total APBD Perubahan menjadi Rp 2,7 triliun sesuai hasil pembahasan antara tim anggaran Pemerintah Kota bersama badan anggaran di DPRD Balikpapan.
“Jadi ada tambahan belanja hingga Rp 640 miliar yang akan ditutupi lewat target PAD tahun ini. Semua diupayakan secara seimbang agar anggaran yang ada mencukupi. Makanya kami memberikan tanda bintang terhadap kegiatan anggaran yang tidak prioritas untuk diarahkan ke program RPJMD,” tuturnya.
Abdulloh juga optimis APBD tahun 2022 mampu membiayai program yang menjadi visi misi walikota terpilih saat ini. Karena proses penganggaran sudah mengukur dengan kemampuan keuangan daerah. Termasuk harapan perbaikan perekonomian di tahun depan pasca pandemi Covid-19.
“Kita akan mengukur keuangannya itu. Tapi kami optimis 2022 bisa terpenuhi sesuai visi misi walikota. Mudah-mudahan Covid-19 sudah tidak ada lagi jadi perekonomian bisa tumbuh.” tambahnya. (FAD)




















Discussion about this post