
Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan memberikan dukungan penuh terhadap rencana pembukaan kembali kegiatan pembelajaran secara tatap muka (PTM) oleh pemerintah setempat. Terutama dengan adanya simulasi ulang yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terhadap kesiapan sekolah dalam penerapan protokol kesehatan.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Parlindungan Sihotang meminta dalam realisasi rencana tersebut pemerintah mempersiapkannya secara matang. Apalagi saat ini para guru dan pelajar sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. Meski di sisi lain Walikota Balikpapan masih menerapkan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga 20 September ini.
“Yang jelas kasusnya sudah menurun. Ini tergantung pemerintah saja lagi. Mau dibuka sekolahnya atau lanjut online lagi. Setahu saya kegiatan simulasi ulang di sekolah juga sudah digelar disdik,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (18/09).
Untuk itu Parlindungan meminta kepada disdik sebagai OPD yang bertanggung jawab agar terus mematangkan persiapan dalam membuka kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah. Karena rencana tersebut harus melalui pertimbangan secara matang sehingga tidak membahayakan warga sekolah khususnya para siswa di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih terjadi.
“Kami tidak bisa intervensi lebih jauh soal pembukaan sekolah. Pemberian izin pelaksanaan pembukaan kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sepenuhnya merupakan wewenang dari Disdikbud dan Gugus Tugas. Intinya kami dukung dengan catatan,” jelasnya.
Untuk saat ini, menurut Parlindungan, dari informasi yang diterimanya pihak dinas pendidikan mulai menyusun rencana pembukaan terhadap kegiatan belajar secara tatap muka. Hal itu diimbangi dengan vaksinasi terhadap pelajar yang sudah berjalan dalam dua bulan terakhir. Termasuk kegiatan simulasi ulang PTM di sekolah untuk melihat kesiapan pengelola dalam menggelar pembelajaran.
“Untuk saat ini patokan kita untuk kembali menerapkan kegiatan belajar mengajar di sekolah seluruhnya merupakan kebijakan dari tim gugus tugas. Tidak bisa dari masing-masing instansi mengambil kebijakan sendiri-sendiri dan hal ini sangat penting untuk mencegah anak-anak terpapar virus corona,” tambahnya. (FAD)




















Discussion about this post