
Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan memberikan dukungan terhadap upaya pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dalam beberapa bulan terakhir. Mengingat data Satuan Tugas Covid-19 di Balikpapan menyatakan cakupan vaksinasi untuk ibu hamil masih tergolong lemah. Hal itu dipicu ketakutan sang ibu untuk disuntik dan sebagian suami yang tidak mengizinkan istrinya divaksin.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Parlindungan Sihotang mengatakan perlindungan ibu hamil dari terpapar Covid-19 merupakan tanggung jawab semua pihak. Baik pemerintah maupun pihak keluarga. Untuk itu dirinya meminta para keluarga untuk mendukung program pemerintah memperluas cakupan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil.
“Saya dapat laporan cakupannya masih rendah. Ada kendala yang dihadapi di lapangan. Mulai si ibu takut suntik sampai suami melarang istrinya ikut vaksin. Alasannya karena anak pertama hingga takut kena keselamatan janinnya,” ujarnya kepada wartawan baru-baru ini.
Kondisi ini, lanjut Parlindungan, harus diimbangi dengan sosialisasi dari pihak Satgas Covid-19 maupun dinas kesehatan. Mengingat pemerintah pusat sudah memberikan jaminan keamanan pada ibu hamil yang mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19. Namun di sisi lain banyaknya berita hoax seputar vaksin yang beredar di media sosial cukup berpengaruh pada opini masyarakat.
“Saya minta Ibu hamil tidak usah khawatir dengan isu hoax diluar. Tapi yakinlah, apa yang dilakukan pemerintah kepada warganya ini yang terbaik. Memang tidak ada jaminan setelah vaksin bebas dari Covid-19. Tapi ini untuk mencegah dampak berat saat terpapar,” tuturnya lagi.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengakui rendahnya cakupan vaksinasi pada ibu hamil. Bahkan dari 2.500 dosis yang tersedia baru 1.208 yang terpakai. Meski dari pemantauan terhadap ibu hamil penerima vaksin belum ditemukan adanya efek berat setelah disuntik.
“Alhamdulillah sehat dan baik selama seminggu kami memantau ibu hamil pasca divaksin. Tapi ini memang tergolong rendah paritisipasinya. Kami menyiapkan 2.500 dosis tapi yang terdaftar 1.208 ibu hamil. Ayo ibu-ibu yang mau vaksin ke dome saja,” ajaknya lagi. (FAD)




















Discussion about this post