
Balikpapan, Bornoeupdate.com – Kota Balikpapan hingga kini masih berstatus Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2. Status ini merupakan perpanjangan pertama setelah 2 pekan lalu kota ini berhasil turun dari PPKM level 4.
Walikota Balikpapan, Rahmad Mas’ud mengatakan pihaknya masih terus berusaha menurunkan posisi level PPKM di Kota Balikpapan. Untuk itu dirinya meminta seluruh warga bekerjasama menerapkan protokol kesehatan agar status yang ada saat ini bisa kembali turun ke level yang lebih rendah.
“Alhamdulillah, kita masih berada di level 2,” ujarnya ketika diwawancarai wartawan usai menghadiri acara Pengukuhan Pokja Bunda PAUD Kecamatan Dan Kelurahan Kota Balikpapan Tahun 2021 di Aula Kantor Walikota Balikpapan, Selasa (19/10).
Selain itu, lanjut Rahmad, dirinya meminta seluruh pihak untuk berhati-hati terhadap perkembangan Covid-19. Mengingat Kabupaten Penajam Paser Utara yang berbatasan langsung dengan Kota Balikpapan justru kembali naik ke PPKM level 3. Meski demikian, ia mengingatkan warga agar tidak khawatir berlebihan dan tetap melaksanakan protokol kesehatan.
“Makanya, kita sudah turun ke level 2 jadi jangan lagi naik ke level 3. Ini perlu kerjasama semua pihak. Termasuk juga teman-teman wartawan. Dalam melaksanakan prokes. Saling mengingatkan, insyaallah pandemi ini bisa kita atasi bersama,” tuturnya lagi.
Secara terpisah, Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Sabaruddin Panrecalle, menyambut baik status PPKM di Kota Balikpapan yang bertahan di level 2. Dirinya menilai ketaatan masyarakat terhadap aturan PPKM dan protokol kesehatan sudah berdampak positif dan menunjukkan hasilnya. Karena faktanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 turun dan rumah sakit yang berangsur kosong. Termasuk di fasilitas isolasi mandiri yang disediakan pemerintah.
“Kita ingin tetap adanya kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Seperti tetap saja pakai masker. Makanya perlu saling mengingatkan soal ini meski sudah ada kelonggaran dari pemerintah,” tutur politisi asal Partai Gerindra Balikpapan ini.
Sabaruddin juga menyarankan pemerintah berfokus pada pendisiplinan protokol kesehatan. Apalagi kegiatan pengetatan yang dilakukan berdampak negatif pada roda ekonomi masyarakat. Sementara seharusnya upaya pencegahan pandemi yang dijalankan tidak berdampak pada roda perekonomian.
“Kita hanya perlu berfokus pada penerapan protokol kesehatan dan relaksasi ekonomi. Karena kalau terus dibatasi ekonomi akan terhenti. Sedangkan tidak ada jaminan Covid-19 itu akan berakhir di bulan sekian, tahun sekian. Nah ini mau sampai kapan,” tambahnya. (FAD)




















Discussion about this post