Balikpapan, Borneoupdate.com – Keluarga sebagai pusat pembelajaran di rumah memiliki fungsi yang cukup dominan dalam melindungi anak dari pengaruh negatif. Di antara fungsi keluarga yakni memberikan pemahaman soal baik buruknya perilaku di lingkungan sekitar dampaknya bagi diri dan orang lain.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Iwan Wahyudi, yang mengungkapkan keprihatinannya terhadap berbagai kasus asusila dan kriminalitas yang melibatkan anak muda. Dia berpendapat kasus hukum yang terjadi di Balikpapan sudah masuk kategori mengkhawatirkan dan meminta semua pihak harus bersinergi dalam melakukan pencegahan.
“Itu kan ada kasus pembuangan bayi, tindak asusila, mabuk-mabukan. Hampir semua korban maupun pelakunya masih tergolong anak-anak. Kejadian itu bukan tiba-tiba tapi pasti ada penyebabnya. Nah disitu letak peran keluarga dalam mendampingi anak,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Iwan, peranan keluarga sangat berpengaruh terhadap perilaku anak. Terutama dalam keterbukaan komunikasi antara orang tua dan anak. Sehingga lewat komunikasi tersebut berbagai pengaruh negatif dari luar bisa dicegah sejak dini.
“Saat ini penggunaan media sosial justru menjauhkan orang yang dekat. Orang satu rumah malah lebih asyik pegang HP daripada berdiskusi antar anggota keluarga,” tuturnya lagi.
Akibat hal itu lanjut Iwan, rumah seakan hanya menjadi tempat tidur dan makan. Sementara seluruh aktivitas komunikasi sesama anggota keluarga tidak terjalin dengan baik. Sementara saat ini sudah terjadi pergeseran pola komunikasi karena perilaku individu yang mewabah di masyarakat.
“Dulu jaman tidak ada HP anak-anak rajin bercerita dengan orang tua atas apa yang dialaminya sehari-hari. Orang tua pun rajin mendampingi dan mengajarkan anaknya untuk berperilaku baik di lingkungan dalam luar rumah,” tambahnya. (*/FAD)
Discussion about this post