
Balikpapan, Borneoupdate.com – Sebulan berjalan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Kota Balikpapan berjalan cukup lancar. Masing-masing pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan pemerintah. Selain itu belum ada temuan klaster Covid-19 dari kegiatan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin mengatakan hal itu berdasarkan hasil evaluasi terhadap PTM yang berlangsung dalam sebulan terakhir. Dimana seluruh pihak berkontribusi dalam penyelenggaraan PTM. Mulai dari orang tua, para siswa dan pihak sekolah.
“Kita lihat satu bulan terakhir PTM berjalan lancar. Kita PTM sudah sejak tanggal 11 Oktober lalu. Ini pas sebulan. Tidak ada temuan klaster Covid-19 di sekolah,” ujarnya kepada wartawan usai menerima DPRD Yogyakarta di DPRD Balikpapan, Kamis (11/11).
Selama ini, menurut Muhaimin, pihaknya tetap melakukan pemantauan terhadap penerapan protokol kesehatan di masing-masing sekolah. Termasuk menginstruksikan kepada kepala sekolah agar menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk mendukung prokes. Seperti penyediaan wastafel cuci tangan, hand sanitizer hingga masker di sekolah.

“Kami terus pantau disiplin prokes di sekolah. Ini kan bagian usaha kita mencegah potensi penyebaran Covid-19. Itu berlaku mulai dari siswa ketika diantar ke sekolah hingga ketika dijemput saat pulang sekolah,” tuturnya lagi.
Sementara itu, anggota Komisi Komisi IV DPRD Balikpapan, Parlindungan Sihotang , tetap meminta dinas pendidikan tetap melakukan evaluasi terhadap PTM yang sudah berjalan. Khususnya dalam penerapan protokol kesehatan dari para penyelenggara sekolah dan para siswa. Di mana kedua pihak tersebut wajib bekerjasama dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19.
“Ini luar biasa usaha pak kepala dinas dalam pengawal PTM kita hingga sebulan ini. Tentu harus kita support upaya semua pihak menerapkan protokol kesehatan. Karena ini masih masa pandemi Covid-19,” terangnya.
Selain itu, tambah Parlindungan, pemerintah juga terus mempercepat cakupan vaksinasi Covid-19 untuk pelajar. Karena kegiatan ini cukup memberi rasa aman pada orang tua untuk mengizinkan anaknya mengikuti PTM di sekolah. Meski secara umum, vaksin Covid-19 ini tidak membuat seseorang kebal terhadap virusnya. Tapi setidaknya dapat menurunkan efek resiko penderita.
“Kami bersyukur sekolah sudah buka meski terbatas. Itu tidak masalah karena memang sudah lama sekali anak-anak hanya belajar lewat gadget. Tentu itu beda jauh. Karena kalau sekolah bisa langsung interaksi dengan teman dan guru,” tambahnya lagi. (SAN)




















Discussion about this post