Balikpapan, Borneoupdate.com – DPRD Kota Balikpapan menilai pengelolaan aset daerah belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Pasalnya pemasukan pemerintah dari hasil pengelolaan belum sebanding pengeluaran biaya pemeliharaan. Seperti pada aset pemerintah berupa gedung tenis, gedung kesenian, squash, gedung parkir dan stadion sepak bola.
Menyikapi hal ini, Ketua DPRD Balikpapan mendorong pihak ketiga untuk menjadi pengelola aset milik pemerintah daerah. Hal itu bertujuan mengurangi beban keuangan dalam pemeliharaan aset. Selain itu, kehadiran swasta bisa membuat pengelolaan asetnya lebih profesional dibanding satuan kerja.
“Kita punya banyak aset. Uang bangunnya tentu tidak sedikit. Tapi kan perlu juga ada hasilnya sebagai pemasukan daerah. Kalau uang keluar terus untuk pemeliharaan kan itu belum untung,” ujarnya kepada wartawan baru-baru ini.
Untuk itu, lanjut Abdulloh, pemerintah perlu segera menawarkan kerjasama pengelolaan aset daerah kepada pihak swasta. Agar sistem pengelolaannya lebih terstruktur dan ada target pemasukan daerah. Teutama pada aset unggulan seperti gedung parkir Klandasan, Stadion Batakan, gedung Dome dan gedung kesenian.
“Misalnya Stadion Batakan, kalau dikelola oleh pihak yang ahli mudah-mudahan dapat memperoleh target pendapatan asli daerah. Makanya jangan lagi dikelola pemerintah, tapi serahkan pihak ketiga agar pendapatannya jelas dan terukur,” tuturnya lagi.
Menurut Abdulloh, pihak dewan sudah sering menyoroti pengelolaan aset daerah kepada Pemerintah Kota Balikpapan. Salah satunya gedung parkir yang belum mampu menghasilkan pendapatan asli daerah secara signifikan meski sudah beroperasi dalam tiga tahun terakhir. (SAN)
Discussion about this post