
Balikpapan, Borneoupdate.com – Penerapan pajak usaha tempat hiburan yang mencapai 60% dari tiap transaksi mengundang keluhan dari pengusaha tempat hiburan malam (THM) di Kota Balikpapan. Apalagi kondisi saat ini volume transaksi mengalami penurunan akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) oleh pemerintah setempat di tengah kondisi pandemi Covid-19 dalam setahun terakhir.
Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Syukri Wahid mengatakan secara pribadi dirinya memilih tidak menurunkan pajak hiburan di angka 65% per transaksi sesuai permintaan dari pemilik usaha. Mengingat kota ini dikenal dengan konsep madinatul iman yang mengedepankan akhlak dan melindungi warganya dari kerusakan moral.
“Ini yang belum kita sepakati adalah THM. Kita memang belum ada kesepakatan kesitu. Saya pribadi memilih untuk tidak usah turunkan pajak THM. Karena wajib pajaknya cuma sembilan saja. Kontribusinya kecil,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (26/11).
Menurut Syukri, pajak dari THM ini hanya menduduki 30 persen dari total pendapatan di sektor hiburan yang masuk ke kas daerah. Besaran pajak ini tergolong tidak signifikan dibandingkan pendapatan daerah dari sektor hiburan bioskop. Sehingga pihak DPRD belum menghasilkan kesepakatan tentang besaran pajak THM ini.
“Bagi saya pertimbangan soal THM ini lebih kepada pertimbangan sosial. Bukan semata-mata pendapatan. Itu posisi kami bersama anggota dewan lainnya. Nanti masih ada pendalaman materi Badan Pengelolaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD),” tuturnya lagi.
Untuk itu, lanjut Syukri, pihaknya masih harus melakukan kajian secara komprehensif atas usulan penurunan pajak THM. Sebab alasan tingginya pajak itu terkait dengan visi misi kota minyak sebagai kota Madinatul Iman. Meski pihak pengusaha mengalami penurunan pendapatan di masa pandemi Covid-19.
“Kalau seandainya kita menurunkan tarif pajak tentu harus ada kajian menyeluruh. Jangan lupa semangat dari kota kita adalah madinatul iman. Sisi sosial itu yang membuat pemerintahan sebelumnya tidak merubah pajak THM,” tambahnya. (SAN)




















Discussion about this post