Balikpapan, Borneoupdate.com – Keputusan pemerintah pusat yang berubah-ubah dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendapat sorotan dari Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Subari, ia menilai pemerintah plin-plan dalam menerapkan kebijakan sehingga membuat masyarakat dan pemerintah daerah bingung untuk menerapkannya.
“Yang pertama kebijakan PPKM level III ini, kalau saya pribadi menyayangkan juga, kebijakan pemerintah pusat ini kadang-kadang plin-plan, sudah ditetapkan harusnya itu menjadi konsekuensi, tiba-tiba berubah menjadi dibatalkan lagi,” keluh Subari yang diwawancarai di ruangannya pada Rabu (8/12) lalu.
Perwakilan Dapil Balikpapan Timur ini juga mengimbau agar masyarakat dan pemerintah tidak euforia menghadapi landainya kasus Covid 19 saat ini, ia mengingatkan agar tetap menjaga protokol kesehatan (Prokes) agar tidak ada lagi serangan gelombang ke III.
“Jangan sampai kita euforia dengan liburan natal dan tahun baru. Pemerintah juga harus bijak dengan membatasi agenda-agenda besar, karena itu penting dan kita masih menjaga, khawatir terjadi gelombang ketiga diprediksi pada bulan Ferbruari dan Maret, jangan sampai itu terjadi, kita bersama-sama untuk selalu waspada,” ajaknya.
Meski demikian politikus PKS ini juga menilai adanya sisi baik dengan adanya pembatalan PPKM level III terutama untuk ekonomi masyarakat.
“Tapi dari sisi lain dengan dibatalkannya PPKM level III ini ada dampak baiknya, juga saya mengingatkan masyarakat untuk tidak euforia, karena ini masa pandemi kita belum berakhir, yang kedua dengan masuknya varian Omicron, itukan sudah masuk ke negara-negara tetangga kita dan itu juga menjadi perhatian kita,” tutupnya.(SAN)
Discussion about this post