Balikpapan, Borneoupdate.com- Data rilis Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kaltim, tercatat ada 6.000 pelajar yang terdeteksi sebagai pengguna narkoba mengundang keprihatinan dari wakil rakyat di DPRD Balikpapan. Sebab kalangan pelajar yang dipersiapkan menjadi generasi penerus bangsa ternyata terlibat peredaran barang haram tersebut.
Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Muhammad Taqwa mengatakan data ini perlu menjadi perhatian setiap stakeholder di daerah dan pihak orang tua tanpa perlu saling menyalahkan. Mengingat semua pihak memiliki tanggung jawab yang sama dalam melindungi generasi muda dari bahaya narkoba. Apalagi Kota Balikpapan yang akan menjadi pintu gerbang ibukota negara (IKN) yang baru tentu akan menjadi magnet bagi pendatang dari berbagai daerah.
“Persoalan narkoba memang sudah menjadi permasalahan global di berbagai daerah. Akan tetapi angka penggunanya di Kaltim yang mencapai ribuan dari kalangan siswa tentu menjadi PR yang harus bisa disikapi bersama. Hal ini tergolong masalah serius yang harus diselesaikan. Bukan hanya pemerintah tetapi perlu menjadi perhatian bersama adalah bagaimana mencegah meluasnya peredaran dan mengobati efektif mereka yang menjadi pengguna narkoba itu,’ ujarnya.
Menurut Taqwa, sudah saatnya pemerintah dan pihak terkait melakukan evaluasi dan duduk satu meja membahasnya. Pasalnya, sudah berulang kali daerah ini menjadi perhatian nasional terkait kasus narkobanya. Meski di satu sisi pemerintah sudah melakukan berbagai cara menanggulangi peredaran barang haram tersebut. Namun jumlah penggunanya terus bertambah setiap tahun. Ditambah lagi pola distribusi dan penjualan yang terus berubah menyesuaikan kondisi di lapangan terbukti cukup mempersulit tugas pemerintah.
“Pemkot, BNN, Dinas Kesehatan hingga Dinas Pendidikan saya rasa sudah sering melakukan pertemuan guna mengevaluasi program maupun kegiatannya dalam memerangi narkoba. Meski tidak selalu berjalan baik tetap perlu segera diambil langkah baru tentunya lebih efektif. Terutama melibatkan orang tua secara aktif,” jelas anggota fraksi Gerindra di DPRD Balikpapan ini.
Di samping itu, lanjut Taqwa, pihaknya menginginkan razia narkoba dilakukan di sekolah dalam jangka waktu tertentu. Hal itu merupakan tindak lanjut temuan kasus dari BNN yang menyebutkan terjadi peningkatan pengguna narkoba di kalangan siswa dan ASN di Balikpapan. Keberadaan razia ini dimaksudkan agar ketika tertangkap, pelajar yang menggunakan narkoba bisa segera ditindaklanjuti dan memberikan efek jera dan rasa takut pada pelajar lainnya.
“Memang razia perlu sekali dilakukan dengan rentang waktu yang diatur oleh instansi terkait. Pelaksanaan di lapangan secara acak sesuai hasil pengawasan kemungkinan sekolah yang terdapat siswa pengguna narkobanya. Ini bisa jadi antisipasi kita di samping efek jera kepada pengguna. Jadi sekolah tidak perlu malu bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti BNN dan dinas kesehatan,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post