Balikpapan, Borneoupdate.com – Masih tingginya angka penularan Virus Corona (Covid-19) di Kota Balikpapan belum membuat pemerintah daerah melakukan penutupan total (Lockdown) di Balikpapan. Hal tersebut mendapat dukungan dari wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan.
Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle mengatakan pihaknya akan terus mendukung kebijakan pemerintah daerah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. Meski saat ini tercatat sudah ada satu pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia dari total 12 pasien yang dinyatakan positif.
“Yang dilakukan pemerintah kami rasa sudah cukup. Intinya kami sangat mendukung penuh kebijakan yang diambil. Salah satunya karantina wilayah dan social distance. Yang penting masyarakat tidak panik dan mematuhi anjuran pemerintah,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Sabaruddin baik DPRD maupun pemkot tetap berusaha fokus dalam menanggulangi wabah Covid-19 yang juga terjadi di berbagai daerah. Hal itu sesuai dengan surat edaran Presiden Nomor 3 Tahun 2020, serta merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang penggunaan anggaran dan refocusing (memfokuskan kembali) kebijakan tentang penanganan Covid-19.
“Saat ini DPRD dan Pemkot tengah mengagendakan proses sterilisasi Balikpapan secara serentak. Masih dibahas teknis pelaksanaannya. Jadi nanti Balikpapan secara keseluruhan dari 6 kecamatan 34 Kelurahan hingga RT bergerak serentak,” jelas anggota fraksi Gerindra ini.
Adapun mengenai rencana lockdown guna mengantisipasi penyebaran Covid-19, lanjut Sabaruddin, masih perlu pembahasan lebih mendalam. Mengingat kebijakan itu merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Sementara pemerintah di daerah hanya memiliki kewenangan pembatasan dan kewenangan dalam batasan tertentu.
“Perlu ada konsultasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim dan pemerintah pusat soal kebijakan lockdown. Tapi saat ini pasien positif Corona di Balikpapan bertambah jadi 12 orang. Mungkin perlu cepat dibahas soal lockdown,” tuturnya.
Sabaruddin meminta upaya penyemprotan saat ini bisa berjalan dengan maksimal meski yang dilakukan di lapangan baru secara bertahap ke daerah tertentu. Padahal untuk tindakan penyemprotan harus serentak mengingat penyebaran virus ke segala arah dan tidak bisa diprediksi.
“Misalkan saat ini pemkot melakukan penyemprotan di daerah Balikpapan Timur, besok di Balikpapan Barat, sementara itu masyarakat keluar masuk Balikpapan. Selalu ada kemungkinan virus masuk kembali. Kami pikir penyemprotan vaksin desinfektan harus secara serentak,” tambahnya. (FAD)
Discussion about this post