Balikpapan, Borneoupdate.com – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan menggelar Pelatihan Pemadaman Api Skala Kecil dan Sosialisasi Masyarakat Jaga Kilang (MASJAKA). Kegiatan ini diadakan di Kelurahan Baru Tengah dan Kelurahan Margasari pada tanggal 12 dan 13 Juni 2024.
Pelatihan dan sosialisasi dilaksanakan di SMP Negeri 25 dan SD Negeri 004 Balikpapan. PT KPI Unit Balikpapan dalam kegiatan ini berkolaborasi dengan kelompok binaan Kampung Siaga Bencana (KSB) Kelurahan Baru Tengah dan Kelurahan Margasari, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan.
Kegiatan hari pertama dibuka dengan sambutan Kepala Sekolah SMP Negeri 25 Balikpapan Barat. “SMPN 25 ini masih awal dalam penanggulangan bencana. Kita bersama menjaga aset yang ada di Balikpapan Barat, salah satunya SMP Negeri 25 Balikpapan. Pemerintah di Balikpapan Barat bersinergi bersama menjaga lingkungan dan masyarakat di sekitar Balikpapan Barat,” ujar Kepala Sekolah SMP Negeri 25 Balikpapan, Ida Susanti.
Senada dengan Ida, Kepala Sekolah SD Negeri 004, Balikpapan Barat, Siti menuturkan bahwa pelatihan ini diadakan sebagai tindak pencegahan. Oleh karena itu, seluruh lapisan sekolah bisa lebih peka terhadap situasi darurat.
Kegiatan ini diikuti 60 pelajar dan 62 tenaga pendidik. Selain itu, acara juga diikuti perwakilan dari Kelurahan Baru Tengah dan Margasari, Dinas Sosial, BPBD Kota Balikpapan, Koramil Balikpapan Barat, Polsek Balikpapan Barat, Babinsa, LPM serta KSB Kelurahan Baru Tengah dan Margasari.
“Pelatihan ini merupakan realisasi program TJSL dari Pertamina RU V Balikpapan. Kami sudah tempel beberapa jalur-jalur evakuasi bagi adik-adik untuk sosialisasi evakuasi. Sekarang masih dari kertas, tetapi akan kami buatkan untuk sekolah ini. Nanti, jika ada kentungan yang dipukul dengan keras, adik-adik bisa menuju titik kumpul yang sudah disediakan melalui jalur-jalur evakuasi dengan tenang dan tidak terburu-buru,” kata Ketua KSB Margasari, Abdal.
Kegiatan pelatihan ini menjadi wadah mitra binaan PT KPI RU V Balikpapan dalam mitigasi risiko bencana. Mitigasi dilakukan dengan memberikan total bantuan 12 kentungan sebagai alat peringatan dini, 3 life buoy (pelampung), 16 titik penunjuk jalur evakuasi dan 1 titik penunjuk master point.
Sementara itu, Ketua KSB Baru Tengah, Imam Basuni menganggap pemilihan lokasi kegiatan sangat tepat di SMP 25. “Melihat SMP Negeri 25 ini di atas air, perlu sekali pelatihan penanganan bencana. Kita selalu menjadi garda terdepan dalam informasi mengenai kilang. Selain pelatihan pemadaman api skala kecil, kita juga akan ada pelatihan evakuasi. Kita selalu rencanakan dan bekerja sama untuk adanya program kerja Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB),” ujar Imam.
Acara pelatihan ini diisi dengan pemaparan materi awal mengenai pengenalan SPAB oleh BPBD dan emergency kilang oleh Fungsi HSSE PT KPI Unit Balikpapan bagian Emergency & Insurance. Selanjutnya, dilakukan simulasi evakuasi yang dibimbing langsung oleh KSB tiap Kelurahan. Simulasi dilakukan selama 30 menit, dengan 15 menit persiapan untuk mengarahkan tenaga pendidik di posisi masing-masing.
Terakhir, dilakukan pelatihan pemadaman api skala kecil oleh Fungsi HSSE PT KPI Unit Balikpapan bagian Emergency & Insurance. Pada kesempatan ini, PT KPI Unit Balikpapan secara simbolis menyerahkan bantuan alat keselamatan berupa Life buoy dan kentungan kepada pihak SMP Negeri 25 Balikpapan, SD Negeri 004 Balikpapan serta RT yang ada di Kelurahan Baru Tengah dan Margasari.
SPAB sudah berjalan di beberapa sekolah yang bekerja sama dengan BPBD dan Dinas Pendidikan Kota Balikpapan. PT KPI Unit Balikpapan memberikan dukungan untuk SPAB dengan nama MASJAKA, yaitu Masyarakat Jaga Kilang.
Perwakilan BPBD menekankan bahwa mereka akan siap siaga dalam kondisi darurat serta mengharapkan masyarakat untuk sigap menghubungi pihak BPBD ketika terjadi bencana. Hal tersebut juga diperkuat dengan kajian dari Dinas Sosial Kota Balikpapan mengenai penanggulangan bencana.
“Kampung Siaga Bencana merupakan wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang ada di bawah Dinas Sosial. Dinas Sosial sendiri banyak terlibat dalam penanggulangan pasca bencana, seperti pengungsian, sandang, pangan dan papannya. Saya berterima kasih kepada semua yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini,” terang Teguh.
Menurut narasumber pelatihan dari PT KPI Unit Balikpapan Fungsi HSSE bagian Emergency & Insurance, Annas Bachtiar pelatihan ini merupakan bentuk tanggung jawab PT KPI Unit Balikpapan terhadap masyarakat di area sekitar kilang untuk meminimalisir dampak yang mungkin terjadi.
“Kami Pertamina merasa bertanggung jawab untuk area sekitar. Cara meminimalisir dampak tentunya perlu sosialisasi. Nanti kita akan praktik menggunakan APAR dan memberitahu kepada adik-adik gambaran mengenai kilang itu seperti apa. Masyarakat di sekitar harus aman dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Annas.
Di tempat terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikapapan Dodi Yapsenang, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh masyarakat yang telah berkontribusi. “Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi dalam kegiatan ini, terutama rekan-rekan KSB Baru Tengah dan Margasari. Komitmen bersama kita bangun untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di masyarakat dari berbagai lapisan hingga ke tenaga pendidik melalui kegiatan Masyarakat Jaga Kilang ini mendukung SPAB yang ada di Kota Balikpapan,” tutup Dodi.
PT KPI Unit Balikpapan berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana masyarakat dalam menghadapi situasi darurat. PT KPI Unit Balikpapan juga berharap agar dapat terus berkontribusi pada penanggulangan bencana di masyarakat sekitar lokasi kilang. (*)
Discussion about this post