Samarinda. Borneoupdate. Com, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda menggelar Sosialisasi tentang Kampanye Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Tahun 2020 dilaksanakan di Hotel Aston Kota Samarinda Rabu (16/09/2020)
Dalam sambutannya Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat menyebut sosialisasi ini dilakukan sebagai persiapan masa kampanye. Pihaknya nanti berkoordinasi dengan LO, partai politik ( parpol) untuk membuat kesepakatan terkait alat peraga kampanye (Algaka) dan bahan kampanye.
“Kami minta segera rampungkan desain agar bisa memfasilitasi dalam hal percetakan,” Kata mantan wartawan ini
Kemudian lanjut Firman mantan aktivis mahasiswa itu, selain itu dalam kegiatan ini KPU Akan koordinasi dengan pemerintah terkait lokasi pemasangan Algaka untuk setiap bapaslon.
“Pemerintah Kota akan kami minta titik-titik mana saja yang dipasang untuk pasang. Mudah-mudahan kita hari ini bisa menemukan dan sepakati titik-titik itu sehingga kedepannya ada pembahasan lebih rinci lagi,” Terangnya
Sementara itu, sisten I Sekretariat Kota Samarinda Tejo Sutarnoto mewakili Walikota Samarinda Syaharie Jaang menegaskan kehadiran Pemkot Samarinda terhadap setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh KPU dan Bawaslu Kota Samarinda memang sangat penting karena menyangkut keberhasilan dari penyelenggaraan pesta demokrasi di daerah.
“Ini tidak hanya dari faktor penyelenggara saja, tetapi juga peran Pemerintah Kota Samarinda karena yang mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan pelaksanaan Pilkada itu sepenuhnya ada di Kepala Daerah yaitu Walikota Samarinda Syaharie Jaang,” ucap Tejo.
Pada pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan hari ini, ia menyampaikan bahwa dukungan anggaran dari Pemkot Samarinda sangat maksimal sesuai apa yang diusulkan oleh KPU, Bawaslu, serta pihak keamananan mulai dari TNI, Polri, Satpol PP dan terkait lainnya sepenuhnya didukung.
Tejo mengingatkan bahwa di masa Pandemi Covid-19 ini kondisi Kota Samarinda masih Zona Merah, sehingga tahapan pemilu harus dijalankan dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan supaya tidak terjadi klaster Pilkada.
“Kami sarankan setiap paslon membentuk tim gugus sendiri di wilayah masing-masing dalam skala kecil supaya bisa menyiapkan, serta menjalankan protokol kesehatan pada kegiatan, baik kampanye atau pertemuan supaya tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan. Sampai hari ini sudah 81 orang yang meninggal terkait Covid-19, itu tandanya tingkat yang meninggal sudah sangat kritis 5,3 persen di atas rata-rata nasional 4,4 persen. Jadi Pemkot Samarinda tidak membiarkan kegiatan dengan memakai cara-cara yang melanggar protokol kesehatan,” jelas Tejo.
Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 itu sendiri Walikota Samarinda Syaharie Jaang juga mengeluarkan Perwali Nomor 43 Tahun 2020 tentang penegakan disiplin protokol kesehatan yang bersifat umum untuk semua masyarakat tanpa terkecuali. (Oke)
Discussion about this post